Teritip, Hewan yang Jadi Momok Buat Kapal Laut

Teritip / Barnacle
Sumber :
  • Propspeed

Jakarta – Sebagai negara dengan kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki garis pantai mencapai 95.181 km dan menjadi yang terbesar kedua di dunia. Dua pertiga wilayah Indonesia merupakan laut dengan luas 5,8 juta per kilometer persegi. Hal ini membuat pemerintah RI menempatkan industri perkapalan sebagai salah satu sektor prioritas untuk dikembangkan.

Dazul Herman Ditunjuk Jadi Dirut Krakatau Sarana Properti

Menjawab tantangan tersebut, Pameran Indonesia International Shipbuilding, Offshore, Marine Equipment, Machinery & Services (INAMARINE) 2023 kembali digelar pada pekan lalu di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Indonesia. 

Pameran yang menampilkan berbagai inovasi produk, teknologi, serta layanan terbaru yang berkaitan dengan industri galangan kapal, perbaikan kapal, teknologi kelautan, hingga keselamatan dan keamanan maritim ini melibatkan 210 Exhibitor dari luar dan dalam negeri yang salah satu di antaranya adalah Nippon Paint Indonesia.

Pupuk Kaltim Tegaskan Penerapan SNI Tingkatkan Daya Saing Perusahaan

Mark Liew, General Manager (TU Division) Nippon Paint Indonesia, mengatakan, “Selain fokus pada decorative dan protective coating, Nippon Paint juga telah menjadi bagian dalam perjalanan industri pelapis kapal di Indonesia sejak 1972.

Tantangan Aspek Biologis dan Organisme

Industri Plastik dan Karet Indonesia Didorong Akselerasi Penerapan Ekonomi Hijau

Berbicara mengenai industri kapal, tidak lengkap rasanya jika tidak membahas mengenai cat dan pelapisnya. Penggunaan cat dan pelapis pada kapal digunakan untuk memberikan lapisan film agar melindungi material dari gangguan kondisi lingkungan sekitar.

Teritip / Barnacle

Photo :
  • Propspeed

Tidak hanya berfungsi sebagai pemberi estetika (decoration), cat dan pelapis juga memiliki peran sebagai pelindung (protection) hingga tujuan khusus lainnya seperti mencegah menempelnya biota laut pada plat kapal.

Capt. Komang Juni Wirawan, MMAr, selaku Head of Fleet Division PT. Armada Rock Karunia Transshipment mengatakan, “Dalam industri perkapalan dan maritim, tantangan aspek biologis dari organisme bernama teritip atau dalam bahasa inggris biasa disebut barnacle adalah hal yang tidak dapat dihindari. Hewan yang suka menempel pada permukaan keras seperti kapal ini dapat menyebabkan bobot kapal meningkat hingga 60 persen."

Komang menambahkan, bobot kapal yang berat membuat mesin kapal harus bekerja ekstra. Dan pada akhirnya konsumsi bahan bisa meningkat hingga 50 persen. Tidak hanya dapat menyebabkan kerugian besar bagi industri perkapalan, ancaman emisi gas rumah kaca juga akan menjadi masalah serius.

Menjawab tantangan tersebut, Nippon Paint Indonesia telah menghadirkan produk Anti-Fouling. Cat ini berfungsi untuk melindungi bagian bawah kapal dari serangan teritip, cangkang kecil, hingga lumut/alga, terutama pada bagian kapal yang terendam air.

Mark juga menambahkan bahwa semua kapal baik yang besar atau kecil pasti akan memerlukan pemeliharaan dari waktu ke waktu. Terutama untuk proteksi atau pencegahan terhadap menempelnya biota laut pada permukaan kapal, serta untuk menjaga kualitas dan daya tahan kapal agar tidak mudah korosi, maka diperlukan cat & pelapis yang berkualitas untuk memberikan perlindungan maksimal.

Baca artikel Edukasi menarik lainnya di tautan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya