Geger Guru Suruh Siswa Tampar Siswa Beragama Muslim, Polisi Lakukan Penyelidikan
- ANTARA News/Andre Angkawijaya
VIVA Edukasi – Beredar kabar belum lama ini seorang guru menyuruh anak-anak sekolah di India untuk menampar teman sekelas mereka yang beragama Islam.
Dilansir dari BBC, Senin 28 Agustus 2023, menyebutkan bahwa ada video yang beredar dan menunjukkan seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun sedang menangis saat dirinya ditampar. Diduga awalnya karena tabel perkaliannya salah dan memicu kekecewaan.
Pemimpin oposisi India saat ini, Rahun Gandhi pun menyalahkan pemerintah karena hal tersebut memicu timbulnya aksi intoleransi beragam di India.
Diketahui insiden tersebut terjadi pada pekan lalu di sebuah sekolah swasta di wilayah Uttar Paradesh, negara bagian utara India.
"Mengapa kamu memukulnya begitu pelan? Pukul dia dengan keras," terdengar suara guru memberi tahu anak-anak, sementara anak laki-laki itu berdiri sambil menangis.
"Mulailah pukul pinggangnya... Mukanya jadi merah, malah pukul pinggangnya," imbuhnya sebagaimana dilansir BBC.
Pihak berwenang di India mengonfirmasi video tersebut nyata dan mengatakan mereka akan mengambil tindakan.
Kemudian, ayah korban melaporkan penganiayaan tersebut ke polisi di distrik Muzaffarnagar, dan telah menarik anaknya keluar dari sekolah. Namun dia tidak mengajukan tuntutan.
Kelompok Hak Asasi Manusia telah memperingatkan bahwa kejahatan rasial dan kekerasan terhadap minoritas Muslim di India telah meningkat sejak Perdana Menteri Narendra Modi menjabat pada 2014.
Uttar Pradesh diperintah oleh Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP) sejak 2017.
Gandhi mengatakan BJP berkontribusi terhadap ketegangan agama yang dirasakan di seluruh India.
“Menabur racun diskriminasi di benak anak-anak yang tidak bersalah, mengubah tempat suci seperti sekolah menjadi pasar kebencian,” tulisnya di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
“Ini adalah minyak tanah yang sama yang disebarkan oleh BJP yang telah membakar seluruh penjuru India.”
Pada Juni saat berkunjung ke Amerika Serikat (AS), Modi mengatakan kepada wartawan bahwa "sama sekali tidak ada ruang untuk diskriminasi" di India.