Bikin Permen Obat Reumatik, Tim Mahasiswa Universitas Andalas Sabet Medali Emas

Tim mahasiswa dari Universitas Andalas Sumatera Barat menyabet medali emas.
Sumber :
  • Antara

Padang – Inovasi dilakukan tim mahasiswa Universitas Andalas Sumatera Barat. Mereka berhasil menciptakan permen keras yang bermanfaat untuk penyembuhan penyakit reumatik.

Pesan Rektor IBI Kesatuan Bogor saat Wisuda Periode 2023-2024 dengan 671 Wisudawan

"Inovasi ini berhasil menyabet medali emas dalam ajang The 1st Arau International Creativity Expo yang diselenggarakan Universitas Malaysia Perlis," kata perwakilan tim mahasiswa Unand, Refa Rahmaddiansyah, Jumat 25 Agustus 2023.

Refa, panggilan akrabnya, mengatakan inovasi pembuatan permen keras dari katekin gambir ini berhasil mengukir prestasi bergengsi untuk kategori medicine, biomedical, health care and cosmetics.

Inovasi yang Menggabungkan Estetika dan Fungsionalitas

Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Unand tersebut menjelaskan permen keras yang diciptakan itu mengambil senyawa gambir yang disebut katekin. Katekin sendiri banyak dieksplorasi untuk antibakteri, antiinflamasi, antijamur dan antikanker.

Sementara khusus inovasi yang diciptakan mahasiswa Unand tersebut lebih fokus pada antiinflamasi atau antiradang. Lebih spesifiknya, permen keras yang mengandung senyawa katekin itu dibuat untuk menyembuhkan radang pada penyakit reumatik.

Mahasiswa Prihatin Proses Pilkada di Banten Kental Politisasi Hukum

"Termasuk penyakit sendi lutut, penyakit yang berhubungan dengan auto imun dan yang berhubungan dengan penuaan atau usia," ujarnya.

Keikutsertaannya bersama mahasiswa lainnya dalam kompetisi tersebut untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman, sekaligus mengenalkan Unand di kancah internasional.

"Prestasi ini menjadi suatu kebanggaan kami karena dapat membawa kabar bahagia bagi sivitas akademika Universitas Andalas, dan membawa nama kampus ke tingkat dunia," ujarnya.

Tim yang berasal dari empat fakultas berbeda tersebut berusaha meleburkan semua rumpun ilmu dalam pengembangan inovasi yang diajukan, hingga akhirnya terbentuk karya yang menorehkan prestasi tingkat internasional.

"Dalam prosesnya kami saling bertukar pikiran dan gagasan sesuai keilmuan yang didapatkan di bangku perkuliahan, dan yang terpenting ialah mengenai pembagian tugas," ujarnya.

Lebih lanjut persiapan sebelum mengikuti kompetisi internasional, kata dia, tidaklah mudah. Mulai dari pembentukan tim, merumuskan gagasan yang akan diangkat, analisis produk, seleksi karya, hingga pengurusan izin dan pendanaan.

Ke depannya ia bersama empat mahasiswa peraih medali emas itu berharap ide tersebut terus dikembangkan sebagai sebuah produk yang bernilai ekonomis, dan bermanfaat bagi masyarakat.

"Khususnya dalam meningkatkan perekonomian masyarakat karena gambir merupakan salah satu komoditas unggulan dari Sumatera Barat," harapnya.

Senada dengan itu dosen pembimbing tim mahasiswa Unand yang meraih medali emas itu, Rauza Sukma Rita, mengaku bangga atas capaian anak didiknya. Hasil positif tersebut diharapkan menjadi penyemangat bagi mahasiswa lain untuk melahirkan inovasi-inovasi baru.

"Universitas Andalas tidak kekurangan mahasiswa yang cerdas, juga guru-guru yang luar biasa, semoga kita makin semangat untuk membanggakan almamater," ucapnya. (Antara)

Baca artikel Edukasi menarik lainnya di tautan ini.

Devina Hartono, Executive Director Endeavor Indonesia

Endeavor Ungkap RI Berpotensi Jadi Pusat Inovasi Pasar Negara Berkembang

Pasar negara berkembang kini semakin menjadi fokus utama bagi investor dalam mencari peluang baru, terutama dalam sektor startup. 

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024