3 Jebakan Ilmu Menurut Habib Umar bin Hafidz, Waspada Amalan Menguap

Habib Umar bin Hafidz di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

Surabaya – Ulama kharismatik asal Tarim, Yaman, Habib Umar bin Hafidz, melakukan Rihlah dakwah atau safari dakwah di Indonesia. Salah satunya di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu, 23 Agustus 2023. Di acara pengajian Subuh ini, Habib Umar menerangkan banyak hal, di antaranya tentang tiga jebakan ilmu.

Ribuan Warga Kota Bogor Gelar Doa Bersama untuk Kesuksesan Dedie-Jenal dalam Pilkada 2024

Tiga jebakan ilmu yang dimaksud Habib Umar itu ialah riya (tidak ikhlas), ujub (bangga diri), dan tak peduli wirid atau zikir. "Jangan mencari ilmu untuk riya, ujub, dan tidak memadukan ilmu dengan wirid (bacaan zikir), agar ilmu kita manfaat dan berkah," katanya.

Dalam praktik, lanjut pendiri Sekolah Dar al Musthafa di Yaman itu, ilmu yang digunakan untuk riya dan ujub biasanya dipakai untuk mendebat orang bodoh dan bersaing dengan sesama orang berilmu atau ulama. Kadang pula hanya dipakai untuk mengejar popularitas, dan sejenisnya.

Rekam Jejak Zeda Salim, Dari Korban KDRT Hingga Diisukan Dekat dengan Ammar Zoni

Habib Umar bin Hafidz di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya

Photo :
  • VIVA/Nur Faishal

"[Juga untuk] mencari harta, mencari kekuasaan, dan caci maki. Maka baginya [orang berilmu dengan tujuan demikian itu] akan dekat dengan kebodohan dan jauh dari aroma surga," ujar Habib Umar.

Tegas, Buya Arrazy Tegur Seorang Habib yang Ajarkan Sholawat untuk Minta Dunia

Karena itu, menurutnya keberkahan dan keutamaan ilmu tidak akan diperoleh tanpa keikhlasan, karena keikhlasan itu syarat utama dalam mencari ilmu, terutama ilmu agama. Ilmu duniawi pun akan mendapat keutamaan dan tidak berdosa bila mencarinya dengan ikhlas dan untuk kemanfaatan.

"Yang juga penting dalam mencari ilmu, selain ikhlas dan bukan untuk membanggakan diri adalah memadukan ilmu dengan wirid, seperti bacaan zikir, bacaan Alqur'an, sholat malam, sholat witir, sholat dhuha, dan wirid-wirid lainnya, maka akan mendekatkan kita kepada Allah SWT," kata Habib Umar.

Dia juga memaparkan tentang empat hal inti dalam agama, yakni iman (Islam), ilmu (bayan), ihsan, dan irfan. "Ihsan dan Irfan adalah derajat iman yang hakiki. Orang beriman yang sejati adalah Muslim yang menyelamatkan muslim dan orang lain dari gangguan mulut/lisan dan tangannya, serta tidak menyombongkan diri," ujar Habib Umar. 

Karena itu, dia menegaskan bahwa orang beriman yang sejati itu bukan sekadar beriman dan berilmu, namun hakekat orang beriman dan berilmu adalah orang yang membuat orang lain merasa aman darinya, mampu melihat kekurangan, dan selalu wirid/zikir.

"Lebih dari itu, Muslim atau Mukmin itu selalu merasa 'miskin' di hadapan Allah, sehingga dia pun mencapai fase Irfan. Irfan adalah pengenalan khusus kepada Allah, selalu merasa takut, selalu berzikir, dan selalu kabur dari dunia menuju Allah, sehingga Allah akan memberinya furqan, ilmu, atau cahaya terus bertambah," imbuh Habib Umar.

Selain di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Habib Umar juga menghadiri acara Multaqa al-Ulama di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, pada Selasa, 22 Agustus 2023. Di sana, dia menekankan pembahasan tentang sosok pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari, sebagai ulama pembaruan Islam di Tanah Air. Setelah itu, Habib Umar mengikuti doa bersama di Kabupaten Gresik.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya