Fakta-Fakta Gua Hira, Gua yang Baru-Baru Ini Divandalisme Tulisan Depok
- VIVA/ Nur Faishal/ Surabaya
VIVA Edukasi – Saat melaksanakan ibadah haji dan umroh, Gua Hira menjadi salah satu tempat yang banyak dikunjungi jemaah.
Gua Hira adalah tempat Nabi Muhammad menerima wahyu dari Tuhan yang pertama kalinya melalui malaikat Jibril. Gua tersebut sebagai tempat Muhammad menyendiri dan berserah pada Allah.
Namun, akhir-akhir ini Gua Hira menjadi perbincangan karena banyaknya sampah dan aksi vandalisme di dinding gua yang dilakukan oleh warga Indonesia.
Sebuah rekaman video yang diunggah Husein Ja'far Al Haidar atau biasa disapa Habib Ja'far di kanal YouTube Jeda Nulis dengan judul "Why Depok di Gua Hira," dilansir VIVA Rabu, 26 Juli 2023, terlihat sebuah tulisan Ia Rojali, Andriyani, Miftah, dan bahkan Depok.
Berikut fakta-fakta Gua Hira:
Tempat Nabi Muhammad menerima wahyu pertama
Gua Hira terletak di lereng bukit Jabal Nur, di dekat kota suci Mekah, Arab Saudi. Tempat ini memiliki makna religius yang sangat penting bagi umat Muslim di seluruh dunia, karena menjadi tempat bersejarah bagi Nabi Muhammad SAW.
Gua Hira begitu bersejarah karena menjadi tempat Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu yang disampaikan oleh Malaikat Jibril pada bulan Ramadan, tahun 610.
Wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW adalah surat Al Alaq ayat 1-5. Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah."
Dijuluki Jabal Nur
Gua Hira merupakan gua kecil yang berada di Gunung Jabal Nur. Walau begitu, Gua Hira juga kerap dikenal sebagai Jabal Nur atau Jabal Hira itu sendiri.
Jabal Nur memiliki arti "Gunung Cahaya" Diberi nama Jabal Nur adalah karena gua ini merupakan tempat Nabi Muhammad SAW menyendiri saat beribadah, sehingga terpancarkan nur atau cahaya nubuwwah dari sana.
Mirip punuk unta
Jabal Nur atau gunung yang menjadi letak Gua Hira, disebut memiliki rupa mirip punuk unta. Jabal Nur sendiri memiliki ketinggian 640 meter dan luas sekitar 5 km.
Secara umum, Gua Hira merupakan gua kecil dengan panjang empat meter dan lebar 1,5 meter. Di dalam gua, hanya bisa menampung sekitar empat orang. Pengunjung juga dapat melihat pemandangan Masjidil Haram dari kejauhan saat berada di puncak Jabal Nur.
Jabal Nur memiliki kontur bebatuan yang variatif, terdapat bebatuan besar hingga kecil. Sehingga pendakian menuju Gua Hira mesti dilakukan dengan hati-hati, meski kini telah dibangun tangga permanen.