Tragis, Ini Penyebab Puluhan Siswa SDN di Bojonegoro Belajar di Teras Tanpa Guru
- VIVA | Dewi Rina
Bojonegoro - Puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sumberrejo 3 Bojonegoro, Jawa Timur belajar di teras sekolah tanpa seorang guru, selama sepekan lebih. Hal tersebut, lantaran proses merger antara SDN Sumberrejo 3 dengan SDN Sumberrejo 2 yang hingga kini belum menemukan solusi atas penolakan merger dari wali murid beserta anaknya.
Tampak, sekitar 30 murid belajar menggambar di lorong depan kelas yang telah dikunci itu tanpa dampingan dari guru dari hari senin kemarin hingga sekarang Rabu 26 Juli 2023. Karena, guru yang sebelumnya mengajar di sekolah tersebut telah berpindah tugas ke SDN Sumberrejo 2 dan ruang kelas mereka dikunci.
Fatih (8) ia secara spontan menjawab tidak, saat ditanya kesediannya untuk pindah ke SDN Sumberrejo 2. Namun dirinya rela belajar di lorong depan kelas yang hanya beralaskan karpet dan berkumpul dengan teman-temannya dari kelas 1 hingga kelas 6 itu.
"Nggak (mau pindah ke SDN Sumberrejo 2)," jawab Fatih dan spontan dibarengi teman-temannya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro, Sukur Priyanto langsung mendatangi SDN Sumberrejo 3, usai pihaknya mendapatkan laporan dari sejumlah wali murid, lantaran buah hatinya masih terus belajar di depan kelas yang terkunci.
Sukur Priyanto mengungkapkan, kedatangannya tersebut merupakan permintaan dari wali murid, agar pihaknya langsung mengetahui kondisi yang terjadi di sekolah tersebut. Sukur menganggap perkara merger ini belum selesai, lantaran masih mendapatkan penolakan dan murid masih belajar tanpa seorang guru.
"Kedatangan saya ke sini untuk mengetahui persoalan ini sudah selesai apa belum. Tapi saya melihat ke lokasi mereka belum menerima atas merger tersebut dan para siswa masih belajar tanpa guru," ungkap Sukur.
Selain itu, Sukur menilai bahwa SK merger yang telah ditetapkan Bupati Bojonegoro tentunya bisa dikaji ulang bahkan dibatalkan atau dicabut. Sehingga pihaknya meminta kepada Bupati Bojonegoro dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bojonegoro untuk mengkaji dan langsung terjun ke lokasi, sehingga dari situ akan menemukan solusi yang dibutuhkan wali murid ini.
Selanjutnya, untuk sementara ini hingga persoalan tersebut selesai, pihaknya akan merekrut dua orang guru swasta untuk mengajar para siswa tersebut. Sehingga selama proses untuk menemukan solusi ini, para siswa sudah ada pendampingan dari guru, dan dua guru tersebut akan diberi gaji olehnya.
"Saya minta carikan dua orang guru entah GTT atau Guru bantu. Dan nantinya dua orang guru tersebut akan saya gaji (menggunakan uang pribadi)," pungkasnya.
Perlu diketahui, merger sekolah SD ini telah ditetapkan melalui surat keputusan (SK) Bupati Bojonegoro. Berdasarkan SK Bupati Bojonegoro nomor 188/177/KEP/412.013/2023 ada 13 SD di Kabupaten Bojonegoro yang akan digabung atau dihapus, hingga diganti namanya.
Laporan: Dewi Rina