Meski Minim Siswa, Aparat Desa Tolak Penutupan SD Negeri 3 Margakarya Pringsewu

Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Margakaya, Kabupaten Pringsewu, Lampung.
Sumber :
  • VIVA | Puji Lampung

LampungAparat desa dan masyarakat menolak wacana penutupan Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Margakaya, Kabupaten Pringsewu, Lampung yang tidak mendapatkan murid pada tahun ajaran baru tahun 2023.

Heboh Pengajar Cosplay Jadi Murid SMA di Hari Guru Nasional, Warganet: Pasti Gurunya Gen Z

Warga beranggapan bahwa SD Negeri 3 tersebut dibangun pada tahun 1984 merupakan sekolah pertama yang ada di Pekon (Desa) Margakaya, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Lampung.

Sejak tahun 1990 hingga tahun 2000, sekolah tersebut masih ramai siswa. Namun di tahun 2023 ini, sekolah tersebut tidak ada siswa yang mendaftar dan rencananya mau ditutup.

Program Sekolah Unggulan untuk Anak-anak Kemampuan di Atas Rata-rata, Kata Mendiktisaintek

"Tidak ada muridnya untuk kelas 1. Tadinya, anak-anak sekolah disana, sebab induknya. Karena, ada sekolah yang baru disini, sehingga sekolah itu tidak ada muridnya," kata Hamdani, warga setempat, kepada tvOnenews.com.

Sebelumnya, lanjut Hamdani, sekolah itu sempat akan ditutup. Namun, warga mempertahankan agar sekolah tersebut terus dilanjutkan. "Lulusan sekolah itu sudah banyak yang berhasil menjadi jaksa, polisi dan TNI," jelasnya.

Menko PMK Koordinasi dengan Mendikdasmen untuk Bahas Usulan Gibran Hapus Zonasi Sekolah

Sementara itu, Abidin Ayub, Kepala Pekon Margakaya Kecamatan Pringsewu menjelaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dengan adanya penutupan SDN 3 Margakaya. Namun, warga masyarakat menolak dengan penutupan sekolah tersebut.

"Saya sudah undang seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama. Namun, tidak datang. Mungkin, dari masyarakat tidak setuju karena tidak datang di kantor pekon, " ucap Abidin Ayub.

Selain tokoh, dari pihak desa pun keberatan dengan penutupan sekolah tersebut. Karena, sekolah tersebut merupakan sekolah pertama dibangun di Pekon Margakaya.

"Sekolah ini jadi icon pertama di desa, sebelum ada SD di Karangkumbang dan SD di Danau. Awalnya SDN 1 namun menjadi SDN 3. SDN 1 didanau, SDN 2 di Karangkembang dan SDN 3 Margakaya," bebernya.

Menurutnya, yang menjadi penyebab SDN 3 sepi peminat karena di Danau dibangun SDN 1. Dahulu, SD itu cuma 1 maka ramai murid muridnya. Karena dibangun sd di danau murid di sini jadi sepi.

"Pertama, kalau mau ditutup. Desa minta tanah dan bangunan sekolah dihibahkan untuk perkantoran desa. Karena, di desa masih kekurangan aset kantor desa. Kedua, dilanjutkan dan direnovasi. Karena, direnovasi agar menjadi sekolah unggulan. Karena, sekolah pertama di Margakaya ini sebelum ada sekolah yang lain. Itu permintaan dari desa dan masyarakat," tandasnya.

Laporan: Puji Lampung

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya