Jadi Mahasiswa Termuda di Usia 15 Tahun, Dyah Berhasil Masuk Fakultas Kedokteran UI

Dyah Ayu Ardhana Reswari Mahasiwa Termuda di UI
Sumber :
  • Galih Purnama/ VIVA.CO.ID

DepokDyah Ayu Ardhana Reswari (15) menjadi mahasiswa termuda yang masuk di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) tahun ini. Dyah lolos ujian masuk melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT). Dyah adalah lulusan SMAN 1 Cileungsi, Bogor.

Setelah Unpad dan UGM, Giliran Akademisi UI Angkat Bicara soal PK Mardani Maming

Dyah menceritakan, menjadi dokter adalah cita-citanya sejak kecil. Walau sempat dianggap untuk masuk Fakultas Kedokteran UI adalah tidak realistis, namun kini dia membuktikan impian tersebut. Beruntung Dyah memiliki orang tua yang sangat mendukung sehingga dia berhasil masuk FKUI.

Gedung FMIPA Universitas Indonesia (ui.ac.id)

Photo :
UI dan Toyota Buka Jalan Menuju Indonesia Hijau

“Dulu, banyak yang bilang impian saya untuk masuk FKUI terlalu idealis dan tidak realistis. Namun, Alhamdulilah, berkat dukungan orang tua dan teman-teman, saya memberanikan diri untuk memilih FKUI di SNBT,” katanya, Sabtu 15 Juli 2023.

Dyah menempuh perjalanan yang tidak mulus. Karena awalnya nilainya masih dianggap kurang. Dia pun terus berusaha hingga akhirnya berhasil menggapai impiannya.

FHUI Bakal Jadi Pelopor Cetak Pemimpin Hukum Berkelas Dunia dan Berkeadilan

“Walaupun nilai try out masih kurang, saya tetap berusaha, dan saya pun berhasil. Jadi, tidak ada yang tidak mungkin kalau kita berusaha dan yakin,” tegasnya.

Sebelumnya, dia gagal seleksi lewat jalur masuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Hal itu tidak mematahkan semangatnya untuk meneruskan pendidikan ke FK UI. Dia pun rajin mengerjakan latihan soal, mengikuti try out, dan me-review hasil ujian.

“Review inilah yang paling penting karena dengan melihat letak kesalahan saat latihan atau try out, saya bisa mempelajari lagi materi yang kurang dimengerti,” tukasnya.

Universitas Indonesia

Photo :
  • ui.ac.id

Dyah sudah sejak kecil tertarik dengan dunia kedokteran. Ketertarikannya pada Fakultas Kedokteran UI berawal dari materi sejarah tentang fakultas ini yang pernah dipelajari waktu sekolah dasar (SD). Saat itu, gurunya bercerita tentang STOVIA yang merupakan cikal bakal FKUI dan merupakan sekolah kedokteran pertama dan tertua di Indonesia. Ia pun mencari informasi terkait FKUI melalui keluarga, lingkungan sekitar, dan siaran di televisi.

Duduk di bangku SMA, Dyah mulai riset mengenai perkuliahan di UI melalui testimoni orang-orang di media sosial. Dia juga mendapat informasi lebih lanjut dari mahasiswa UI yang mengadakan kegiatan Expo Campus di sekolahnya. Setelah melihat reputasi FKUI yang selalu berhasil menghasilkan lulusan berkualitas, ditambah lagi UI memiliki fasilitas pendukung pembelajaran dan riset yang lengkap, Dyah semakin yakin untuk memilih FKUI sebagai tempatnya menempuh pendidikan.

Dyah mengaku terbiasa untuk disiplin sejak kecil. Dia masuk sekolah SD di usia 4 tahun 10 bulan. Kemudian mengikuti program kelas akselerasi sehingga dapat menyelesaikan studi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) hanya dalam waktu 2 tahun. Meski begitu, Dyah tidak hanya berkonsentrasi pada akademik, tetapi juga menyeimbangkannya  dengan kegiatan non-akademik.  

Dyah pernah menjabat sebagai Sekretaris 1 MPK SMAN 1 Cileungsi, Ketua Umum Komunitas MPK Kabupaten Bogor, dan Sekretaris Komisi Kaderisasi Forum MPK Jawa Barat. Ia juga mengikuti ekstrakulikuler, seperti Ekskul Band Musik, Rohis Japanese Club, dan English Club.

Dyah juga pernah menjuarai Lomba Spelling Bee Cendana English Competition dan lolos sebagai Duta Hukum-HAM Jawa Barat. Melalui organisasi dan perlombaan tersebut, Dyah mengembangkan skill dalam teamwork, berinteraksi dengan orang banyak, serta membuat keputusan dan mengembangkan relasi.

Dyah berharap kesempatan yang didapat saat sekolah dapat dilanjutkan saat berkuliah di FK UI. Dia ingin berkontribusi dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang dapat mengharumkan nama UI, seperti memenangkan perlombaan.

“Saya ingin menyeimbangkan antara kegiatan akademik dan non-akademik serta mengembangkan minat dan relasi dengan bergabung di organisasi/UKM di UI. Selain itu, saya berharap FKUI dapat menjadi wadah untuk menimba ilmu dan membantu saya mewujudkan cita-cita sebagai dokter yang mampu mengimplementasikan ilmu demi kemajuan sektor kesehatan di Indonesia,” tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya