Viral Foto Jamur Jari Mayat, Ini Deretan Faktanya
- Istimewa
VIVA Edukasi – Viral karena bentuknya yang mirip sekali seperti jari-jari mayat yang menghitam. Jamur satu ini punya nama beken 'Dead Man's Fingers' yang bikin penasaran.
Beberapa waktu yang lalu  cuitan twitter bernama @jellypastaa, membagikan foto dan cerita jamur aneh yang menyeramkan. Jamur ini berbeda dengan yang lain, karena bentuknya menyerupakan jari-jari manusia yang sudah busuk atau jari-jari mayat.
"Saya melihat jari manusia yang sudah meninggal di bawah pohon. Ternyata itu jamur, dan saya berpikir bahwa jamur itu merupakan dekorasi dari Halloween," jelas Regan Daniels dari North Carolina yang memviralkan jamur ini.
Terlepas dari bentuknya yang menyeramkan, tapi jamur yang satu ini sudah ada sejak dulu. Berikut beberapa fakta menarik seputar Dead Man's Fingers atau jamur jari mayat yang bikin penasaran.
Xylaria Polymorpha
Punya nama beken Dead Man's Fingers, jamur yang satu ini nama latinnya Xylaria Polymorpha. Jamur ini masuk ke dalam kategori saprobik yang biasanya ditemukan di dalam hutan.
Jamur ini tidak tumbuh di tanah luas, melainkan tumbuh di dasar tunggul pohon atau potongan kayu yang sudah membusuk. Ketika tumbuh, bagian atas jamur yang mirip seperti jari manusia keluar dari sela-sela pohon.
Karenanya tampilannya mirip seperti jari mayat yang terperangkap di bawah pohon. Jamur yang satu ini banyaknya ditemui di wilayah Amerika Utara sampai di seluruh daratan di Eropa.
Karena bentuknya yang aneh dan menyeramkan, kemunculan Dead Man's Fingers ini bikin geger media sosial. Saat foto-foto jamur yang diunggah Regan Daniels menyebar di internet, banyak yang menyangka bahwa yang di foto Regan adalah jari kaki manusia.
Semenjak foto jamur ini viral, banyak netizen lain yang membagikan penemuan serupa. Hasilnya media sosial seperti Facebook dan Twitter dipenuhi dengan foto jamur jari mayat yang tampak menyeramkan ini.
Bentuknya cukup beragam, ada yang mirip seperti jari tangan manusia yang pucat. Ada juga yang mirip seperti jari kaki manusia berwarna hitam yang membusuk.
Berusia 223 Tahun
Meski tidak sepopuler jamur lainnya, tapi Dead Man's Fingers sebenarnya sudah berusia 223 tahun. Jamur ini pertama kali ditemukan pada tahun 1797 oleh Christiaan Hendrik Persoon. Setelah itu banyak jamur bentuk aneh lainnya yang bermunculan.
Kemudian di tahun 1824, nama latin dari jamur ini berubah menjadi Xylaria polymorpha yang dikenal hingga sekarang. Uniknya jamur ini ditangani oleh banyak mikologi atau ahli jamur yang meneliti.
Selain di Eropa dan Amerika Utara, jamur ini juga ditemukan di beberapa wilayah di Asia Tenggara. Ukuran jamur ini cukup bervariasi dengan rata-rata tinggi mencapai 3-8 cm.
Tidak Umum Dimakan
Tidak seperti jamur kuping atau shiitake, jamur Dead Man's Fingers tidak umum untuk dimakan. Menurut chef bernama Alan Bergo, sebagai pemburu jamur mengatakan bahwa jamur ini tidak aman untuk dikonsumsi sebagai makanan.
"Saya pernah beberapa kali makan jamur Xylaria dan tidak ada efek sampingnya. Rasanya juga enak. Tapi menurut beberapa penelitian yang ada ternyata jamur ini mengandung amatoxin dan phallotoxin, yaitu komponen mematikan dalam spesies jamur beracun di dunia," jelasnya.
Alan menjelaskan meski rasanya enak dan ia tidak sakit setelah memakan jamur ini. Ia tetap tidak menyarankan konsumsi jamur ini. Menurutnya ada banyak jamur di dunia yang memiliki rasa enak, tapi kita juga perlu berhati-hati.
Tekstur yang Keras
Beberapa orang pernah mencoba memakan Dead Man's Fingers. Menurut mereka teksturnya sangat keras mirip seperti kayu. Namun banyak juga yang suka karena rasanya segar dan rasa jamurnya terasa kuat.
"Saya pernah mencoba makan jamur ini. Rasanya ternyata umami dan sedikit creamy seperti rasa mentega, meski di ujungnya sedikit pahit," komen salah satu netizen.
Meski tidak umum untuk dimakan, tapi saya memang sering makan jamur mentah. Memang penting untuk tahu mana jamur yang aman dan tidak, tapi menurut saya anak kecil dan orang tua jangan makan jamur mentah. Karena sistem pencernaan mereka lebih lemah," saran netizen lainnya.