Sering Jadi Kontroversi, Ini Manfaat Batu Bara yang Jarang Diketahui

Ilustrasi - Tambang batu bara
Sumber :
  • ANTARA FOTO

Jakarta – Pemanfaatan batu bara sebagai sumber daya energi fosil telah mendominasi sektor energi selama bertahun-tahun. 

Genjot Produksi Produk Berkelanjutan, Vinilon Kasih Buktinya

Meskipun kontroversial karena dampaknya terhadap lingkungan dan perubahan iklim, batu bara masih memiliki beberapa manfaat yang perlu dipertimbangkan. 

Batu bara, juga dikenal sebagai batubara, adalah sumber daya energi fosil yang terbentuk dari tumbuhan purba yang terkubur di bawah lapisan tanah selama jutaan tahun. 

100 Hari Kerja Prabowo, Waskita Karya Sebut Bendungan Rukoh dan Jlantah Siap Diresmikan

Area penambangan batu bara (ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA/Irwansyah Putra

Meskipun batu bara telah lama digunakan sebagai bahan bakar utama dalam pembangkit listrik dan industri, penggunaannya semakin dikritik karena dampaknya terhadap lingkungan dan perubahan iklim.

Erick Thohir Ungkap Peran BUMN Capai Swasembada Pangan hingga Penguatan Hankam

Meski demikian, terdapat beberapa manfaat yang terkait dengan penggunaan batu bara, meskipun harus diimbangi dengan dampak negatifnya. 

Berikut adalah beberapa manfaat batu bara:

1. Sumber energi: Batu bara telah lama digunakan sebagai sumber energi utama di berbagai sektor, terutama dalam pembangkit listrik. Batu bara mudah ditemukan dan memproduksi energi dalam jumlah besar saat dibakar. Hal ini membantu memenuhi kebutuhan energi masyarakat dan memelihara pasokan listrik yang stabil.

Batu bara memiliki beberapa fungsi tergantung pada penggunaannya. Berikut ini adalah beberapa fungsi batu bara yang umum:

a. Pembangkit Listrik: Batu bara adalah bahan bakar utama dalam pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU). Batu bara dibakar untuk menghasilkan uap yang digunakan untuk memutar turbin, yang kemudian menghasilkan energi listrik. PLTU masih merupakan sumber utama pembangkit listrik di banyak negara.

Ilustrasi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) yang telah melalui proses treatment dan pencacahan sehingga menjadi Refuse Derived Fuel atau (RDF) sebagai pengganti sebagian batu bara di PLTU.

Photo :
  • Dok. PLN.

b. Industri: Batu bara juga digunakan sebagai bahan bakar dalam industri-industri seperti industri baja, semen, kertas, kimia, dan tekstil. Dalam industri ini, batu bara digunakan sebagai bahan bakar dalam proses produksi atau sebagai sumber panas untuk pemanasan.

c. Pemanasan dan Pemasakan: Batu bara sering digunakan sebagai bahan bakar untuk pemanasan rumah, gedung perkantoran, dan fasilitas komersial lainnya. Beberapa daerah di dunia yang tidak memiliki akses mudah ke sumber energi lain masih mengandalkan batu bara untuk pemanasan rumah tangga.

d. Industri Metalurgi: Batu bara juga digunakan dalam proses metalurgi, terutama dalam produksi besi dan baja. Batu bara berfungsi sebagai bahan bakar dan juga sebagai agen reduktor dalam proses reduksi bijih besi menjadi logam besi.

e. Kokas: Batu bara tinggi karbon, yang dikenal sebagai kokas, digunakan dalam industri metalurgi, terutama dalam produksi baja. Kokas adalah bahan bakar padat yang tahan panas yang digunakan dalam tungku tinggi untuk menghasilkan logam besi dari bijih besi.

f. Penggunaan Rumah Tangga: Di beberapa daerah, batu bara juga digunakan oleh masyarakat secara langsung untuk memasak dan memanaskan ruangan. Meskipun penggunaan ini semakin berkurang, masih ada beberapa komunitas yang mengandalkan batu bara untuk kebutuhan rumah tangga mereka.

Penting untuk diingat bahwa penggunaan batu bara memiliki dampak lingkungan yang signifikan, termasuk emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Oleh karena itu, perlu terus mendorong pengembangan sumber energi alternatif yang lebih bersih dan berkelanjutan untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara dan bahan bakar fosil lainnya.

2. Harga yang relatif murah: Batu bara relatif lebih murah dibandingkan dengan sumber energi lainnya seperti minyak bumi dan gas alam. Harga yang lebih terjangkau membuatnya menjadi pilihan bagi negara-negara dengan keterbatasan sumber daya energi alternatif.

3. Penciptaan lapangan kerja: Industri batu bara menciptakan lapangan kerja yang signifikan di wilayah-wilayah yang memiliki cadangan batu bara yang melimpah. Penambangan, transportasi, pengolahan, dan sektor-sektor terkait memberikan pekerjaan kepada ribuan orang.

Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan batu bara juga memiliki dampak negatif yang signifikan, seperti:

1. Pencemaran udara: Pembakaran batu bara menghasilkan emisi gas rumah kaca dan polutan lainnya seperti sulfur dioksida, nitrogen oksida, dan partikel-partikel yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Emisi ini berkontribusi pada perubahan iklim, polusi udara, dan masalah kesehatan masyarakat.

Ilustrasi - Tambang batu bara

Photo :
  • ANTARA FOTO

2. Dampak lingkungan: Penambangan batu bara dapat merusak ekosistem dan mengganggu habitat alami. Aktivitas penambangan seringkali melibatkan deforestasi, pencemaran air, dan kerusakan lahan yang dapat merugikan keanekaragaman hayati dan keberlanjutan lingkungan.

3. Ketergantungan pada bahan bakar fosil: Penggunaan batu bara secara luas telah menyebabkan ketergantungan berlebihan pada bahan bakar fosil. Hal ini menghambat perkembangan sumber energi terbarukan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Penting untuk mencari alternatif energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta mengurangi ketergantungan pada batu bara dan bahan bakar fosil lainnya. Ini termasuk meningkatkan efisiensi energi, mengembangkan sumber energi terbarukan, dan mendorong kebijakan energi yang lebih berkelanjutan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya