2 Larangan Hari Tasyrik serta 3 Amalan yang Disunnahkan
- VIVA/Muhamad Solihin
Jakarta – Hari Tasyrik adalah periode tiga hari setelah hari raya Idul Adha yang memiliki makna penting dalam agama Islam. Selama periode ini, terdapat larangan-larangan tertentu yang perlu dipahami dan diamalkan oleh umat Islam.
Mari kita menjelajahi larangan hari Tasyrik serta amalan-amalan sunnah yang dianjurkan dalam konteks ini.
Larangan Hari Tasyrik:
1. Menyembelih hewan kurban
Setelah menyembelih hewan kurban pada hari raya Idul Adha, umat muslim dilarang menyembelih hewan lagi selama tiga hari berturut-turut, yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Hal ini dilakukan untuk menjaga nilai sakral hewan kurban yang telah disembelih sebagai bentuk ibadah pada hari raya.
2. Mencukur rambut atau memotong kuku
Selama tiga hari Tasyrik, umat Muslim juga dilarang mencukur rambut atau memotong kuku. Ini adalah bagian dari penghormatan terhadap hewan kurban dan mengikuti jejak Nabi Ibrahim yang tidak mencukur bulu setelah menyembelih anak.
Amalan sunnah yang menguntungkan:
1. Intinya shalat
Selama tiga hari Tasyrik, disarankan untuk melaksanakan shalat dengan penuh khusyuk dan berjamaah. Shalat merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam, dan melakukannya pada hari-hari Tasyrik memiliki nilai ibadah yang tinggi.
2. Membaca takbir
Mengucapkan takbir secara rutin setelah shalat fardhu menjadi amalan sunnah yang dianjurkan pada hari-hari Tasyrik. Takbir ini mengungkapkan rasa syukur dan kebesaran Allah SWT atas nikmat-Nya yang diberikan pada hari raya Idul Adha.
3. Berinfak dan berbagi
Menggunakan momen hari Tasyrik sebagai kesempatan untuk berinfak dan berbagi dengan sesama merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Mengingat nilai sosial dan kepedulian dalam agama Islam, perbuatan baik pada hari-hari ini memberikan berkah dan pahala yang melimpah.
Penting bagi umat Muslim untuk memahami dan menghormati larangan-larangan yang berlaku selama hari Tasyrik. Menghindari pelanggaran terhadap larangan-larangan tersebut adalah bagian integral dari menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan tradisi yang diajarkan dalam Islam.
Selain itu, melaksanakan amalan-amalan sunnah yang dianjurkan pada hari-hari Tasyrik adalah cara yang baik untuk mendapatkan pahala dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dengan mengisi waktu dengan ibadah dan amal kebaikan, umat muslim dapat memperkuat hubungan spiritual mereka dan meningkatkan kesadaran akan makna yang terkandung dalam hari Tasyrik.
Pada akhirnya, kita menjalani hari-hari Tasyrik ini dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, menjaga larangan-larangan yang ditetapkan, dan melaksanakan amalan-amalan sunnah yang dianjurkan.
Semoga perayaan Idul Adha ini membawa kedamaian, keberkahan, dan keberlimpahan bagi seluruh umat muslim di seluruh dunia.