Uang Kuliah di UI Capai Dua Digit, 10 Mahasiswa Baru 2023 Terancam Mundur

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Melki Sedek
Sumber :
  • VIVA | Galih Purnama

Depok - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Melki Sedek menyebut ada 10 orang mahasiswa baru tahun 2023 yang mengundurkan diri karena terkendala biaya pendidikan yang mahal. Mereka terdiri dari sejumlah fakultas dan program Vokasi. Ironisnya, 10 orang tersebut adalah maba dari jalur prestasi atau undangan.

Wynona Salsabila Hafiz, Mahasiswi UI Pemenang Miss Hijab Indonesia 2024

“Total ada kurang lebih 10 mahasiswa baru yang kemudian mengadu hampir tidak lagi melanjutkan kuliahnya di UI karena mahalnya biaya pendidikan, hampir mundur,” kata Melki, Selasa 27 Juni 2023.

Dia menyebut hal itu sangat mengecewakan maba dan orang tua mereka. Bahkan ada orang tua yang menangis karena tidak sanggup bayar uang kuliah yang dipatok di atas Rp 15 juta.

UI Pacu Semangat Menuju Puncak Peringkat Dunia

“Ada orang tua mahasiswa yang menelpon saya kemarin nangis. Ada yang sudah jadi pensiunan PNS, ada yang anak yatim, ada yang bekerja di sektor non formal. Pokoknya orang-orang yang dalam kondisi ‘menengah ke bawah’ dan tidak bisa mengakses banyak bantuan dari UI. Mereka itu adalah jalur prestasi SNBP,” ujarnya.

Dari jalur prestasi ini ada 700-800 orang yang mengadu ke BEM karena keberatan uang kuliah. Sebanyak 100 di antaranya masih merasa keberatan atas penetapan biaya pendidikan.

Dituduh Kuliah di UI karena 'Orang Dalam', Begini Klarifikasi Asila Maisa!

“Angka yang mengajukan keberatan kemarin masih kita perjuangkan, total 100  lebih yang masih mengajukan keberatan. Awalnya 700-800 yang keberatan di tanggal 20 Juni, setelah data bisa dilihat tanggal 21. Dari 700-800 itu, masih ada 100 yang mengajukan keberatan karena dari penetapan biaya pendidikan yang ada, masih di luar kemampuan biaya finansialnya,” tegasnya.

Di luar 100 orang tersebut, sambung Melki, bukan berarti mereka menerima keringanan atau merasa puas. Mereka memilih untuk segera membayar karena batas waktu pembayaran yang diberikan sudah semakin dekat.

“Total ada 100 lebih yang merasa penetapan biaya pendidikan kemarin di luar kemampuan. Angka itu hari ini kami usaha untuk memberikan pada pimpinan UI lewat Kemahasiswaa UI,” tukasnya.

Diprediksi jumlah maba yang merasa keberatan dengan biaya kuliah di UI bertambah. Jumlah 700-800 yang diterima saat ini baru dari satu jalur yaitu SNBP.

“Total ratusan tadi hanya satu jalur yaitu SNBP. Ke depan ada SNBT dan SIMAK. Yang dalam tanda kutip kita akan menerima ribuan lagi mahasiswa baru UI angkatan 2023. Itu adalah alasan kenapa tekanan-tekanan terus kita berikan kapan pun itu,” bebernya.

Terpisah, Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik KIP UI, Amelita Lusia mengatakan, penetapan tarif kuliah dilakukan sesuai mekanisme. Jika ada yang merasa keberatan maka dipersilahkan untuk memberikan data-data pendukung untuk menjadi bahan pertimbangan apakah diturunkan atau tidak.

“Namun, ada mahasiswa yang tidak memberikan data-data pendukung yang diminta itu. Untuk mendukung permohonan keringanan yang mereka minta, kami meminta mereka memenuhi data-data yang disyaratkan,” katanya.

Dia menyebut, ada yang menerima penetapan tarif yang diberikan UI, kemudian ada yang setuju namun minta keringanan melalui cicilan.

“Monggo, memang ada option itu. Yang berikutnya ada yang keberatan, minta diturunkan. Padahal dari pengecekan tim verifikasi, masih sanggup dipenuhi penanggung biaya pendidikannya. Oleh sebab itu, kami minta data-data pendukung lainnya, misalnya orang tuanya baru pensiun,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya