Jadwal Puasa Arafah 2023 Beserta Bacaan Niat dan Keutamannya
- pixabay
Jakarta – Umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan puasa pada dua hari sebelum Idul Adha yakni puasa tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah atau 27 Juni 2023 dan puasa Arafah di tanggal 9 Dzulhijjah atau 28 Juni 2023. Hari Raya Idul Adha tahun ini sendiri jatuh pada 29 Juni atau tepat saat 10 Dzulhijjah 1444 Hijriyah.
Pada kali ini akan dibahas tentang puasa Arafah yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah saat para jamaah haji berada di Padang Arafah. Puasa Arafah ini sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam dan memiliki keutamaan yang besar. Puasa ini dilakukan bagi mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji di Mekah.
Bacaan Niat Puasa Arafah
“Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta'ala.”
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'ala."
Keutamaan puasa Arafah
Puasa Arafah merupakan puasa yang disunnahkan dan dilaksanakan pada hari Arafah yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah. Umat Islam yang tidak melaksanakan ibadah haji dianjurkan untuk melaksanakan puasa Arafah ini.
Dalam tulisan Khoirul Anam berjudul 'Puasa Tarwiyah dan Arafah' dijelaskan bahwa teknis pelaksanaan puasa Arafah sama dengan puasa-puasa yang lainnya. Adapun keutamaan puasa sunnah sebelum Idul Adha ini dapat ditemukan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah rahimahullah?, Rasulullah bersabda:
"Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas," (HR Muslim).
Bahkan disebutkan juga oleh ulama kenamaan indonesia, Buya Yahya bahwa puasa Arafah adalah puasa sunnah yang paling dahsyat.
"Puasa yang paling dahsyat dan hebat nanti adalah puasa Arafah, hari yang kesembilan (bulan Dzulhijjah)," ujar Buya Yahya yang dikutip dari kanal Youtube Al Bahjah TV pada Selasa, 27 uni 2023.
DIkatakan oleh Buya Yahya bahwa pengampunan dosa yang dimaksud dalam keutamaan puasa Arafah bukan berarti hal-hal yang besar, melainkan kekhilafan kecil. Misalnya seperti sempat marah-marah, membuka aurat, berbohong, mengejek, hingga berghibah.
Namun, jika dosa besar, maka mencakup hal-hal yang perlu pengampunan berupa taubat khusus. Misalnya seperti berzina, meninggalkan sholat, hingga murtad atau syirik sehingga tidak lagi mengingat Allah SWT.