HUT ke-496, Ini Sejarah Jakarta dari Jayakarta, Batavia hingga jadi Ibu Kota
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jakarta – Hari ini adalah haru ulang tahun atau HUT Jakarta yang ke-496 dan selalu diperingati pada setiap tanggal 22 Juni. Jakarta sebagai ibu kota Indonesia yang megah ini telah melewati perjalanan sejarah yang panjang dan penuh warna. Semula namanya adalah Jayakarta, sebuah kota pelabuhan kecil hingga akhirnya menjadi ibu kota negara yang penting.
Namun, setelah itu Jakarta telah mengalami transformasi yang luar biasa. Pada kali ini akan dibahas tentang sejarah Jakarta secara singkat dari masa masih menjadi Jayakarta hingga saat ini sebagai ibu kota negara. Simak penjelasan lemgkap tentang sejarah Jakarta berikut ini.
Sebelumnya bernama Jayakarta
Pada awalnya, wilayah yang kini dikenal sebagai Jakarta adalah sebuah pemukiman kecil yang terletak di muara Sungai Ciliwung. Kota ini dikenal sebagai Jayakarta setelah namanya diganti oleh Pangeran Fatahillah. Jayakarta dulunya adalah sebuah pelabuhan penting untuk perdagangan rempah-rempah dan merupakan pusat kerajaan Hindu-Buddha yang disebut ‘Sunda Kelapa’.
Transformasi Kolonial dan Menjadi Batavia
Pada abad ke-16, Jayakarta ditaklukkan oleh Belanda dan diganti namanya menjadi Batavia. Batavia pun berubah menjadi pusat administrasi kolonial Belanda di Nusantara. Belanda mengubah wajah kota ini dengan membangun benteng, kanal-kanal, jalan-jalan, dan bangunan-bangunan peninggalan kolonial. Kemudian Batavia berkembang menjadi pusat perdagangan yang penting dan menjadi salah satu kota kolonial terbesar di Asia.
Masa Penjajahan Jepang dan Kemerdekaan
Pada masa Perang Dunia II, Jepang menaklukkan Batavia pada tahun 1942 dan menggantinya dengan nama Jakarta. Penjajahan Jepang berlangsung hingga tahun 1945, ketika Indonesia meraih kemerdekaannya. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Hingga akhirnya lahirlah Jakarta sebagai ibu kota negara yang baru lahir di Indonesia.
Pembangunan Jakarta sebagai Ibu Kota Negara
Setelah merdeka, Jakarta mengalami pertumbuhan pesat sebagai ibu kota negara. Pemerintah Indonesia mengambil langkah-langkah besar untuk membangun dan mengembangkan infrastruktur kota. Pada tahun 1950-an dan 1960-an, proyek-proyek pembangunan besar dilakukan, termasuk Monas (Monumen Nasional) yang menjadi simbol kebanggaan nasional. Pada tahun 1970-an, juga mulai dibangun pusat komersial dan gedung-gedung pencakar langit modern di pusat kota.
Seiring berjalannya waktu, Jakarta terus berkembang menjadi pusat ekonomi, politik, dan budaya. Jakarta terus berkembang menjadi salah satu yang terbesar di dunia di abad ke-21.