Bolehkah Orang yang Nazar Berkurban Memakan Daging Kurbannya?

Ilustrasi hewan kurban.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Jakarta – Mungkin masih ada yang bertanya-tanya dan belum paham betul mengenai persoalan tentang kurban. Apakah orang yang nazar untuk berkurban boleh memakan daging kurban mereka? Ini adalah salah satu pertanyaan yang masih banyak ditanyakan. 

Terpopuler: Gus Miftah Kritik Ustaz Maulana, Paspampres Usir Jemaah Salat Jumat Demi Gibran

Ketika seseorang melakukan kurban, makan daging hewan yang disembelih kemudian akan dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan mereka yang membutuhkan. Namun, apakah orang yang berkurban juga diperbolehkan untuk menikmati daging kurban yang mereka korbankan? Berikut ini penjelasannya dari Buya Yahya

Buya Yahya.

Photo :
Paspampres Usir Jemaah Salat Jumat Demi Wapres Gibran, Buya Yahya: Haram!

“Kurban tidak akan menjadi wajib mazhab Syafi’i, mazhab Jumhur, kecuali di nazarkan baik nazar ngomong ‘aku nazar mau nyembelih kurban’ atau ‘aku jadikan kambing ini kambing kurban’, itu nazar,” jelas Buya Yahya yang dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Minggu, 18 Juni 2023. 

Menurut salah satu ulama kenamaan di Indonesia tersebut, selama kurban yang dilakukan adalah sunnah dan bukanlah sebuah nazar, maka seseorang yang berkurban itu boleh memakan daging kurbannya. 

Respons Teduh Buya Yahya Tanggapi Polemik Gus Miftah: Merendahkan Bukan Akhlak Mulia

“Selagi kurban yang sunnah bukan dijadikan nazar yang kurban pun boleh makan. Jangan dibikin ngenes, gak boleh suruh ngelihat saja. Boleh dia makan, boleh ngambil, boleh dikasih, jadi yang nyembelih kurban ya boleh dong ngerasain dong kan sunnah,” jelasnya lagi. 

Seperti diketahui, hewan yang dikurbankan di hari raya Idul Adha dagingnya biasanya akan dibagi-bagikan sesuai dengan pembagiannya. Terutama tentu diberikan kepada fakir miskin, tapi juga dibagikan kepada tetangga atau orang kaya sekalipun. Bahkan orang yang berkurban pun boleh mendapatkannya jika memang bukan nazar. 

Ilustrasi hewan kurban.

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

“Harus ada fakir miskinnya, orang kaya pun boleh menerimanya, tetangga, kerabat, kita pun boleh makan biarpun saya yang menyembelih kurban,” terang Buya Yahya. 

“Kecuali sudah dinazarkan, maka setelah disembelih gak boleh kita,” sambungnya. 

Namun, disebutnya bahwa rata-rata orang melakukan kurban karena menjalani sunnah. Sehingga tidak masalah jika mereka yang berkurban juga ingin memakan daging kurban mereka. 

“Ini rata-rata kan sunnah, maka boleh makan. Jangan dimarah-marahi masyaAllah ngenes banget yang lain pada makan dia ngeliat tok,” tandasnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya