Peningkatan Daya Desa: Kemendikbudristek Minta Cagar Budaya Dijaga
- VIVA | Syarifuddin Nasution
Jambi - Dalam meningkatkan pengembangan Lokakarya peningkatan kapasitas daya desa, Kemendikbudristek mengharapkan Cagar budaya di setiap desa harus terjaga dengan baik.
Pesan tersebut disampaikan langsung saat Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kementrian Pendidikan Kebudayaan riset dan Teknologi, Irini Dewi Wanti dalam mendorong masyarakat tentunya menampung skill masyarakat dalam pengembangan ekonomi mandiri demi terjaganya sistem kemajuan dan perubahan.
"Lokakarya peningkatan kapasitas daya desa, kategori pengayaan keragaman merupakan suatu kegiatan yang membuat peningkatan dalam menjaga pelestarian cagar budaya sehingga kegiatan diundang perwakilan di setiap desa yang ada diseluruh indonesia ke Jambi tepatnya di Desa Dano Lamo, Kabupaten Muaro Jambi," ujarnya.
Irini mengatakan peningkatan kapasitas desa di ratusan desa di Indonesia merupakan ujung tombak dan mereka yang datang melakukan proses mengenali potensi dari desa-desa.
"Cukup aktif dan potensial, potensinya juga luar biasa, sehingga desa Dano lamo dipilih yang ada di Indonesia," jelasnya, Selasa 13 juni 2023.
Manfaat kegiatan tentunya bicara program ke arah mana pembangunan itu sendiri dan ouputnya tentang dokumen pembangunan desa seperti tahun pertama dilaksanakan teluk kenali desa, tahun kedua Pemanfaatan, dan tahun ketiga pengembangan.
"Kita dari Kemendikbudristek mendorong masyarakat mengembangkan skil masyarakat dan mencontohkan terbaik dalam menjaga cagar budaya," tuturnya.
Tidak hanya itu, tentunya mendorong kemandirian masyarakat, misalnya ada makanan kuliner masyarakat dalam meningkatkan sistem penjualan ditempat cagar budaya.
"Kemendes itu sekarag membuat kegiatan fasilitasi desa tangguh budaya dan desa tangguh budaya sehingga kemendikbud mendata sampai di mana pengembangannya," terangnya.
Terpisah, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 5 di Provinsi Jambi, Agus Widiatmoko, saat dikonfirmasi mengatakan mengenai desa menyangkut potensinya ditingkatkan,
misalnya orang di desa ini banyak bisa buat tikar motifnya bagus, tetapi pembuat kapasitas tikar hanya sebatas pembuat tikar dan tidak pernah diajari peluang peluang ekonomi.
"Tentunya dimanfaatkan dan bisa dipasarkan dan bisa mensejahterakan masyarakat dan potensinya sudah sangat banyak dan contohnya seperti potensi daun pandan," imbuhnya.
Agus menjelaskan, peningkatan sumber daya manusia harapannya adalah melahirkan manusia unggul di desa dengan mendaya gunakan Potensi yang ada di desa dan target Cagar Budaya Nasional Muaro jambi ada 8 desa.
"Nah bagaimana desa-desa ini berkembang dengan sumber daya manusianya, masyarakatnya punya keunggulan meningkatkan potensi yang ada di desanya dan saya fikir ini sudah banyak," ujarnya.
Cagar Budaya Candi Muaro Jambi, ada sungai, ada danau, hasil- hasil hutan, ini sudah ditingkatkan, sehingga potensi benar-benar nanti memberikan kesejahteraan masyarakat dan ia yakin target tahun depan bisa 8 desa sudah terserap semuanya dan sudah meningkatkan daya desanya.
"Anak anak muda ini sudah mempunyai potensi, semua yang datang kesini baik wisataan dan pendatang dan selalu bertukar ilmu dan sering datang kesini dan tahun 2024 sesuai RPJM Pemerintah, pemuda dan masyarakat siap menyongsong kesejahteraan dikawasan cagar budaya," katanya.