Dibuka Pendaftaran Program Dual Master’s Degree UIII & The Universitas of Edinburgh

Pendaftaran Program Dual Master’s Degree UIII & The Universitas of Edinburgh
Sumber :
  • Humas Kemenag RI

VIVA Edukasi - Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) bekerja sama dengan University of Edinburgh membuka program dual master’s degree. Program ini menjadi bagian dari Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kementerian Agama.

Seleksi Petugas Haji 2025 Tingkat Daerah Mulai Dibuka, Catat Syarat dan Jadwal Tahapannya

Sinergi dua pihak juga terjalin sebagai kelanjutan dari "The Edinburgh-UIII Postgraduate Dual Degree Partnership on Islam and the Globalized Muslim World," yang menerima pendanaan awal (seeding fund) dari Program Going Global Partnerships British Council untuk tahun 2022-2023.

"Pendaftaran program Dual Master’s Degree UIII & The Universitas of Edinburgh dibuka hari ini," terang Dekan Fakultas Agama Islam UIII, Prof Noorhaidi Hasan di Jakarta, Selasa 6 Juni 2023.

Dosen Universitas Bung Hatta Bakal Manfaatkan Ombak Pantai Jadi Energi Listrik

Menurutnya, program bersama ini diresmikan pada 18 Mei 2023 di Universitas Edinburgh. Peresmian tersebut dilakukan bersamaan kunjungan dua hari, 17 - 18 Mei 2023, perwakilan UIII dan Kementerian Agama ke Universitas Edinburgh.

Saat itu, hadir Dekan Fakultas Agama Islam UIII, Prof Noorhaidi Hasan didampingi dua dosen, Dr Yanwar Pribadi, Sekretaris Fakultas, dan Dr Zezen Zaenal Mutaqin, Ketua Program Studi Magister Studi Islam.

Minat Jadi Petugas Haji 2025? Catat Persyaratannya Berikut Ini

Pertemuan yang diadakan di Universitas Edinburgh tersebut mempertemukan perwakilan UIII dengan perwakilan dari Prince Alwaleed Center for the Study of Islam in the Contemporary World, University of Edinburgh yang diwakili oleh Tom Lea, Dr. Siti Sarah Muwahidah, dan Dr. Khouloud Ajarma. Perwakilan dari Universitas Edinburgh dan dari British Council Indonesia juga hadir dalam peluncuran itu. 

Acara di Edinburgh itu juga disaksikan Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP., M.T.; Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.A.g.; dan Kasubdit Pengembangan Akademik, Dr. Abdullah Faqih, M.A., M.Ed. Kehadiran para pejabat Kementerian Agama menegaskan dukungan dan dedikasi dari Kementerian Agama dalam upaya mereka untuk memajukan pendidikan tinggi Islam di Indonesia.

"Program dual master’s degree ini kita rancang untuk lima tahun ke depan antara UIII dan University of Edinburgh," sebut Prof Noorhaidi Hasan.

Peserta yang berminat bisa mendaftar melalui https://beasiswa.kemenag.go.id. Peserta harus mendaftar untuk mendapatkan akun, lalu masuk (login) ke aplikasi melalui akun tersebut. Setelah itu, bisa dilakukan proses melengkapi data diri dan persyaratan yang diminta sebelum memilih program dual degree UIII-University of Edinburgh.

Ketua Program Studi Magister Studi Islam Dr Zezen Zaenal Mutaqin mengatakan, program kerja sama Dual Master’ Degree berisi sejumlah kegiatan, antara lain pengiriman hingga 20 mahasiswa setiap tahun dari UIII ke Universitas Edinburgh, joint teaching UIII-Universitas Edinburgh dan kolaborasi riset. Dalam program ini, mahasiswa akan menghabiskan satu tahun di UIII Depok dan satu tahun di Universitas Edinburgh. 

Dr. Mutaqin menekankan bahwa ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi para pendaftar. Misalnya, kemampuan berbahasa Inggris, harus memenuhi standar kampus Universitas Edinburgh.

"Ketika lulus nanti, mahasiswa akan memperoleh dua gelar, yakni MSc Globalized Muslim World dari Universitas Edinburgh dan gelar MA Studi Islam dari UIII," ucapnya.
 
"Penulisan dan penyelesaian tesis akan berada di bawah bimbingan bersama antara kampus UIII dan Universitas Edinburgh," sambungnya.

Program ini, kata Dr Yanwar Pribadi selaku Sekretaris Fakultas Agama Islam, bisa terlaksana selama lima tahun ke depan berkat dukungan penuh Kementerian Agama Indonesia melalui inisiatif Beasiswa Indonesia Bangkit. “Dukungan Kemenag tidak hanya berupa bantuan finansial. Pemberian beasiswa ini merupakan wujud komitmen mereka terhadap keberhasilan UIII,” ujar Dr. Pribadi. 

“Kita memiliki banyak kesempatan untuk mempercepat pengakuan global UIII dan antusiasme civitas akademika global terhadap UIII cukup luar biasa,” tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya