Baru Lulus Kuliah Sulit Dapat Kerja? Perbaiki Kesalahan Ini

Ilustrasi mencari kerja
Sumber :
  • Pixabay/ niekverlaan

VIVA Edukasi – Sudah menjadi fenomena umum bahwa jurusan yang diambil saat kuliah seringkali berbeda dengan bidang pekerjaan yang kita dapat. Namun menurut pakar, hal itu tidak jadi masalah dan bukanlah suatu kegagalan. 

Business Development Consultant PERSOLKELLY, Framkie Khristoforus, mengatakan, hal itu justru dapat menjadi peluang baru bagi si mahasiswa. Lalu, kesalahan apa saja yang dilakukan para mahasiswa yang menyebabkan mereka sulit mendapatkan pekerjaan ketika lulus? 

"Kalo ditanya masalahnya apa, sebenernya sekarang fenomenanya adalah tidak harus selalu....Contoh misalkan dia lulusan teknik sipil, tapi saat join sama kita masuk rekruitmen, padahal rekruitmen itu kan masuk dunia psikologi sebenernya," ujar Framkie saat peluncuran program studi Digital Business BINUS International di Auditorium BINUS Senayan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

"Tapi artinya bahwa itu tidak jadi pembatas, 'oh kalo saya lulus teknik sipil harus kerja di sipil', gak sebenernya. Justru membuka opportunity baru, sehingga membuat orang itu bebas mengeksplorisasi bahwa setidaknya ilmu yang mereka dapet bisa jadi pegangan dasar mereka. Sehingga sisanya, mereka tinggal eksplor sebenarnya lebih mau ke mana," sambungnya. 

Namun terkadang, Framkie mengungkap, yang membuat mahasiswa lulusan baru sulit dapat kerja adalah karena mereka kurang pengalaman. 

"Karena memang jurusan-jurusan yang ada sekarang, terutama untuk spesifikasi tertentu, yang mereka harus punya sebenarnya experiencing-nya itu. Kalo yang cuma GPA bagus segala macem tapi gak punya experiencing, itu akan sulit. Karena mereka cuma mendapatkan secara teori, sehingga how they can practic things-nya kalo mereka gak coba untuk magang," paparnya. 

Oleh karena itu, Framkie menyarankan, alangkah lebih baik jika mahasiswa-mahasiswa yang akan lulus, harus magang terlebih dahulu agar memiliki pengalaman dan mengetahui dunia kerja yang sebenarnya seperti apa. Selain itu, Framkie menyebut, networking juga tidak kalah penting. 

"Biasanya fenomena yang terjadi di lapangan, mahasiswa cenderung kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang). Tapi yang pengen dikejar mahasiswa sekarang kita bisa aktif untuk organisasi. Kenapa? Zaman sekarang mudah dapat kerja selain skill dan kompetensi, networking itu paling penting juga. Itu akan membantu kita lebih mudah masuk ke dunia pekerjaan," ungkapnya. 

"Kalo mereka akhirnya ke bidang lain sebenarnya itu gak jadi patokan bakal menutup kemungkinan (dapat kerja), justru malah jadi opportunity baru untuk para mahasiswa. Kalo mereka lulus psikologi bukan berarti.. malah nih dalam internal kita sendiri kalo kita bilang HR Consultant harusnya paling banyak dari jurusan psikologi, tapi di tim kita, psikologi justru yang paling sedikit," imbuh Framkie. 

Berada di tempat yang sama, VP Brand & Marketing Astro, Evan Januli, menambahkan, selain networking, mahasiswa juga harus dibekali dengan pelajaran hidup. 

"Pelajaran paling susah mata kuliah belajar hidup. Networking sama jangan sampai terpaku sama satu hal. Fresh graduate kuliah itu kaya spons, kalo yang diambil sama spons-nya itu-itu doank ya, itu-itu aja," tuturnya. 

"Yang pasti, belajar hidup, networking, jangan jahat sama temen. Seriously. Kamu gak pernah tahu temen kamu 5 tahun lagi mungkin jadi CEO, jadi jangan jahat sama temen," pesan Evan Januli.

Jurusan Digital Business di BINUS International
Bicara jurusan baru, BINUS International membuka sebuah program undergraduate kelas internasional yang bernama Digital Business. Pada jurusan ini, mahasiswa akan mempelajari penggunaan teknologi informasi untuk mengubah bisnis agar bisa beradaptasi dengan ekosistem digital.

Wamenkominfo Menantang Mahasiswa

Studi ini akan fokus pada beberapa hal seperti modelling bisnis digital yang berkelanjutan, mengubah model bisnis ke ekosistem digital, analisis data, hingga strategi entrepreneur. Selain itu, program satu ini juga akan fokus pada perkembangan dunia finansial modern seperti digital banking dan finance technology. 

Dekan BINUS Business School International Undergraduate Program, Dr. Asnan Furinto, S.T., M.M, mengungkap alasan mengapa fokus-fokus studi tersebut yang dipilih. 

Kabar gembira, Universitas Al-Azhar Mesir Luncurkan Program Hybrid untuk Mahasiswa Asing

"Beberapa fokus studi dalam Digital Business ini dipilih agar mahasiswa tidak hanya belajar mengenai tools teknologi digital saja, tapi juga implementasinya dalam dunia bisnis," ujarnya. 

"Diharapkan, lulusan dari jurusan ini bisa bersaing dalam job landscape modern dengan menjadi seorang digital business professional, digital specialist, atau seorang analyst. Selain itu, lulusan dari jurusan satu ini juga berkesempatan untuk menjadi seorang entrepreneur atau start-up founder yang mampu membangun bisnis di dalam ekosistem digital," imbuh Dr. Asnan Furinto.

Inspiratif, 5 Mahasiswa Ini Cetak Sejarah, Raih Prestasi di Program IISMA
Ilustrasi mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES)

Berapa Jumlah Dana Bantuan KIP Kuliah 2024? Ini Rinciannya

Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah adalah program bantuan pemerintah yang ditujukan untuk membantu mahasiswa dari keluarga kurang mampu dalam menyelesaikan pendidikan

img_title
VIVA.co.id
19 September 2024