Penyebab Seks Menjadi Hal Terlarang di Luar Angkasa
- dw
VIVAĀ Edukasi āĀ Wisata ke luar angkasa saat ini bukan hanya sebuah mimpi. Hal itu berkat perusahaan penerbanganĀ antariksa milik miliarder Elon Musk dan Jeff Bezos.
Namun meningkatnya minat serta jumlah turis antariksa yang makin banyak membuat beberapa peneliti cemas terhadap bahaya aktivitas seksual di luar angkasa.
David Cullen, profesor astrobiologi di Cranfield University, menyatakan bahwa "banyak tanda tanya biologis dan legal" soal hubungan badan di luar angkasa yang harus "segera dicari jawabannya".
Aktivitas seksual yang berujung kepada pembuahan di luar angkasa, jelasnya, berpotensi membuat embrio terpapar radiasi. Hal ini bisa digunakan oleh turis luar angkasa untuk menggugat perusahaan penyedia layanan wisata luar angkasa seperti SpaceX milik Elon Musk atau Blue Origin milik Jeff Bezos.
Agar terhindar dari ancaman masalah hukum, dia menilai bahwa turis luar angkasa harus menandatangani perjanjian bahwa mereka dilarang berhubungan seks selama dalam perjalanan meninggalkan Bumi dan kembali.
Menurut Cullen, permasalahan kesehatan dan legal terkait seks di luar angkasa saat ini belum disikapi dengan serius oleh SpaceX dan Blue Origin.
Dia menjelaskan bahwa radiasi dan lingkungan tanpa gravitasi mengancam kesehatan sejak embrio tercipta dalam pembuahan.
Para ahli menegaskan bahwa pengetahuan soal dampak lingkungan luar angkasa terhadap tahap awal reproduksi dan efek jangka panjang terhadap embrio tersebut setelah dewasa.
"Tidak realistis jika berasumsi bahwa turis luar angkasa bakal 'puasa' berhubungan badan saat mereka terpapar gravitasi mikro dan radiasi tinggi selama perjalanan luar angkasa," katanya.
NASA, menurut Daily Mail, selalu menghindari pernyataan soal hubungan seksual antara astronaut dan pernah menyatakan bahwa "tidak pernah ada manusia yang berhubungan seks di luar angkasa."
Namun, dalam 10 tahun ke depan, pertumbuhan pesat wisata luar angkasa bakal berpotensi mendorong jumlah "astronaut" rekreasi secara signifikan.
"Motivasi dan perilaku turis luar angkasa pasti berbeda dibandingkan dengan astronaut profesional." Artinya, astronaut profesional terlatih untuk menahan gairah seksual mereka di luar angkasa, sedangkan turis belum tentu.
Salah satu rekomendasi Cullen dan tim penulis laporan adalah mempelajari efikasi (keyakinan terhadap efektivitas) metode kontrasepsi di lingkungan luar angkasa.