Soal Keutamaan Lailatul Qadar, Gus Baha: Semua Muslim Pasti Dapat, Asal...
- Istimewa
VIVA Edukasi – Salah satu keistimewaan yang Allah SWT berikan kepada umat Nabi Muhammad SAW adalah Lailatul Qadar. Diyakini seluruh ibadah yang dilakukan pada malam ini lebih utama dibanding ibadah di lain waktu.
Umat Muslim meyakini bahwa Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat mulia, sebab lebih baik dari seribu bulan atau tiga puluh ribu malam yang setara dengan 83,33 tahun.
Dikarenakan begitu besar keistimewaan, waktu turunnya malam Lailatul Qadar bahkan sampai dirahasiakan oleh Allah. Rahasia ini ditujukan agar umat Muslim bersungguh-sungguh dalam beribadah di bulan Ramadhan.
Berbeda jika sudah ditentukan malam dan tanggal sekian. Pasti kesungguhan ibadah yang dilakukan manusia hanya berfokus pada malam itu saja. Kendati demikian dalam hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari, Aisyah RA mengatakan Rasulullah telah memberi clue (petunjuk) bahwa Lailatul Qadar akan terjadi pada sepuluh malam terakhir ganjil Ramadhan.
Terkait hal tersebut Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha meyakini bahwa Lailatul Qadar bisa didapatkan oleh semua Muslim. Menurutnya Lailatul Qadar adalah bonus dari Allah SWT untuk umat Nabi Muhammad SAW.
"Keyakinan saya, pokoknya (Lailatul Qadar), yakinlah (seluruh umat Islam) pasti dapat," ungkap Gus Baha dikutip dari kanal Youtube Santri Gayeng, Jumat, 14 April 2023.
Dia menjelaskan, keyakinan itu muncul setelah mengkaji sebuah keterangan bahwa Rasulullah SAW mengisahkan Nabi Nuh yang berusia 950 tahun dan juga nabi-nabi sebelumnya yang berusia ratusan tahun.
“Terus ada keresahan. Bagaimana dengan umatku yang usianya pendek? Terus Allah merespons keresahan Nabi dengan memberi bonus Lailatul Qadar yang setara dengan 1.000 bulan atau 83 tahun 4 bulan," beber Gus Baha.
Jika melihat riwayat tersebut, kata Gus, berarti setiap umat Nabi SAW yang selama bulan Ramadhan mengisi waktunya dengan kegiatan-kegiatan positif dan tidak melakukan maksiat, pasti akan mendapatkan lailatul Qadar.
"Asal tidak maksiat, menurut saya pasti mendapat Lailatul Qadar," tegasnya.
Menurut pengakuannya, dia biasanya mencari Lailatul Qadar sejak tanggal 11 Ramadhan. Baginya, mulai 11 Ramadhan adalah tanggal ideal karena berada di tengah-tengah antara keterangan dalam Al-Qur'an dan Hadits.
Gus Baha lantas mengutip Alquran Surat al-Baqarah ayat 185 yang menyebutkan bahwa Alquran diturunkan di bulan Ramadhan. Jika mengacu pada ayat tersebut, berarti dari tanggal 1 sampai 29 atau 30 Ramadhan adalah Lailatul Qadar, karena dalam ayat itu tidak disebutkan tanggalnya.
Kemudian dia mengutip sabda Nabi Muhammad yang meminta untuk bersungguh-sungguh mencari Lailatul Qadar di malam sepuluh terakhir bulan Ramadhan.
Menurutnya jika mencari sejak tanggal 21 berarti dihitungnya sebagai permulaan dan belum masuk kategori sungguh-sungguh. Gus Baha beranggapan, yang dimaksud 'sungguh-sungguh' adalah klimaks.
"Klimaks itu mulainya tanggal 1. Kalau mulainya tanggal 21, kata Malaikat: Lho kok baru mencari sekarang? berarti dianggap pemula. Makanya gak dapat karena pemula," ujarnya.
Gus kemudian menggarisbawahi kata sungguh-sungguh pada sabda Nabi tersebut. Ia menegaskan, tanggal 21 Ramadhan itu mencari dengan sungguh-sungguh, bukan mulai mencari.
"Teks hadits menyebut sungguh-sungguh tanggal 21. Tidak ada dalam riwayat harus kamu cari sejak tanggal 21," pungkasnya