Doa dan Ketentuan Mengganti Utang Puasa Bulan Ramadhan
- pixabay
VIVA Edukasi – Bagi kamu yang berutang puasa wajib di bulan Ramadhan karena berhalangan harus menggantinya. Mengganti puasa wajib atau mengqadha harus dilakukan di luar bulan Ramadhan. Mereka yang melakukannya juga wajib membaca niat mengganti puasa di malam hari. Seperti menurut Mazhab Syafi’i yang dikutip dari laman NU Online pada Kamis, 16 Maret 2023.
“Disyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah SAW, ‘Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’ Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits,” (Lihat Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna’, [Darul Fikr, Beirut: 2007 M/1428 H], juz II).
Mengganti utang puasa dapat dilakukan oleh seseorang yang memiliki kewajiban untuk berpuasa, namun tidak mampu melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan karena alasan tertentu, seperti haid, sakit atau sedang dalam perjalanan jauh. Berikut ini bacaan doa niat mengganti utang puasa:
Bacaan niat mengganti puasa wajib
“Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’I fardhi syahri Ramadhana lillâhi ta’ala.”
Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
Ketentuan mengganti utang puasa
1. Waktu mengganti puasa
Puasa yang tidak terlaksana pada bulan Ramadhan harus diganti pada hari-hari yang lain sebelum datangnya bulan Ramadhan pada tahun berikutnya.
2. Jumlah puasa yang harus diganti
Setiap hari puasa yang ditinggalkan harus diganti secara penuh, yaitu satu hari penuh puasa.
3. Bentuk penggantian puasa
Puasa yang ditinggalkan dapat diganti pada hari-hari yang lain di luar bulan Ramadhan, baik secara berturut-turut atau tidak. Namun, disarankan untuk segera menggantinya setelah selesai hari raya Idul Fitri.
4. Hukum penggantian puasa
Penggantian puasa wajib bagi seseorang yang ditinggalkan puasanya di bulan Ramadhan karena alasan yang sah, seperti sakit atau sedang dalam perjalanan jauh. Tidak mengganti puasa wajib akan berdosa dan harus membayar kafarat.