Pendidikan dengan Konsep Inklusivitas Jadi Kebutuhan untuk Generasi Muda

Ilustrasi agama dan keberagaman
Sumber :
  • Freepik: macrovector_official

VIVA Edukasi – Indonesia memiliki agama, suku, dan budaya yang sangat beragam. Meskipun demikian, keragaman ini juga membawa beberapa tantangan dalam upaya mencapai kesetaraan dan keadilan sosial bagi sebagian masyarakat. Melihat hal ini, PPM School of Management membuat program DEI (Diversity, Equality, dan Inclusive). 

Bidik Generasi Muda, Wondr Diproyeksi Kerek DPK BNI Tembus Lebih dari Rp 900 Triliun pada 2025

Program ini ditujukan untuk anak-anak SMA dan generasi muda lainnya agar lebih memperdulikan terkait isu tentang keberagaman, kesetaraan, dan khususnya inklusivitas. PPM School of Management menganggap isu-isu ini sangat penting dan menjadi kebutuhan untuk dunia pendidikan.

Seperti diketahui, inklusivitas mengartikan bahwa semua orang memiliki kesempatan yang sama dalam hal akses terhadap layanan dan fasilitas, serta hak dan perlindungan yang sama dalam masyarakat.

Cara PNM Dorong Pemberdayaan Ekonomi Gen Z

Sayangnya, di Indonesia masih terdapat isu terkait inklusivitas yang menjadi perhatian, seperti aksesbilitas, kesenjangan sosial dan ekonomi, kurangnya perhatian terhadap hak-hak perempuan, dan diskriminasi.

DEI Roadshow: Creating Inclusive Agents from School by PPM School of Management

Photo :
  • Arianti Widya
Ridwan Kamil Beri Saran dan Gagasan ke Raffi Ahmad yang Kini Jadi Utusan Khusus Presiden

“Menurut kami sangat penting jika banyak orang khususnya anak-anak sekolah mengetahui tentang DEI ini. Baik untuk mereka jika memiliki mental untuk bisa hidup berdampingan dengan orang-orang yang berbeda dari mereka, dan bagaimana mereka menghargai penyandang disabitlitas,” ujar Anggun Pesona Intan selaku Social Entrepreneurship Lecturer from PPM School of Management dalam acara Roadshow DEI: Creating Inclusive Agents from School di Ruang AM Kadarman, PPM School of Management, Senin, 13 Maret 2023.

Dalam kesempatan yang sama, Founder of FeminisThemis (komunitas feminis Tuli), Nissi Taruli F. Naibaho, juga menceritakan tentang keluhannya selama ini untuk mendapatkan kesetaraan yang baik. Ia mengatakan bahwa masih banyak orang-orang di sekitarnya masih meremehkan dirinya dan hanya memandang sebelah mata.

“Sebagai orang tuli, saya menghadapi banyak sekali tantangan dari lingkungan, salah satunya beberapa orang sering meremehkan saya. Mengatakan hal-hal yang bisa dikatakan sebagai bentuk dari diskriminasi. Sangat disayangkan, Indonesia masih kurang pengetahuan tentang adanya isu inklusivitas ini. Saya senang jika PPM School of Management memperhatikan isu ini,” kata Nissi Taruli, diartikan oleh juru bahasa isyarat.

Maka dari itu, PPM School of Management sebagai sarana pendidikan bisa lebih mengedukasi generasi muda agar memahami tentang kesetaraan, keberagaman, dan isu inklusivitas terutama kepada penyandang disabilitas. Sebagai informasi, kurikulum di PPM School of Management juga telah mengembangkan program-program yang membuat mahasiswa mengkampanyekan tentang isu-isu ini. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya