Kisah Ahmed, Wisudawan Asal Gaza Palestina yang Lulus dari Kedokteran Unair
- Dok. Unair
VIVA Edukasi – Ahmed Eliaan Shaker Abuajwa menjadi salah satu wisudawan di Universitas Airlangga (Unair) yang memiliki kisah menarik. Ahmed bercerita bahwa menjadi seorang dokter merupakan impiannya sejak kecil.
Dia semakin termotivasi dan semangat untuk mewujudkan impiannya itu meski berbagai rintangan berada di depan mata. Terlebih lagi, dia mendapatkan dukungan penuh dari ibunda tercinta.
"Saat saya berusia sekitar sepuluh tahun, ibu memanggil saya dengan sebutan Dokter Ahmed. Dan saya sadar bahwa saya harus berjuang dan belajar sebaik-baiknya karena saya tahu bahwa masuk ke fakultas kedokteran di mana saja membutuhkan perjuangan yang luar biasa," kata dia mengutip laman Unair, Jumat, 10 Maret 2023.
Wisudawan asal Gaza, Palestina itu bercerita bahwa semasa menjalani sekolah setingkat SMA (sekolah menengah atas) di Gaza sempat mengalami kepahitan. Pasalnya, sekolah tempatnya belajar tercatat pernah mengalami kehancuran sebanyak tiga kali.
“Alhamdulillah, kami sebagai murid-murid di Gaza tetap semangat untuk menjalani kegiatan belajar mengajar,” ucap Ahmed.
Setelah lulus SMA di negara asalnya, dia mendapatkan beasiswa di salah satu universitas di Sudan. Namun sayangnya, kesempatannya dalam meraih beasiswa tersebut sempat terhalang lantaran sulitnya mendapatkan akses ke luar dari negaranya, Palestina.
Satu tahun berlalu, hambatan berupa kesulitan akses tersebut berhasil dilaluinya. Ahmed selanjutnya dapat merasakan pendidikan singkat selama satu semester di Sudan, sebelum akhirnya tempatnya belajar itu terpaksa ditutup secara permanen.
"Saya mulai satu semester di fakultas kedokteran di salah satu universitas di Sudan. Namun sayangnya, karena terdapat suatu masalah, universitas tersebut ditutup secara keseluruhan," terang dia.
Kuliah di Unair
Alih-alih berputus asa lantaran kegagalan yang dialami Ahmed justru semakin terpacu dan bersemangat untuk mengejar mimpinya. Dia mencoba mencari-cari beasiswa yang memberikan akses untuk mengenyam pendidikan bidang kedokteran. Setelah melalui proses pencarian yang cukup panjang, akhirnya dia memutuskan untuk apply di Unair.
"Saya mencoba apply di Unair dan Alhamdulillah saya diterima sebagai mahasiswa kedokteran di Unair," ucap Ahmed.
Menjadi mahasiswa di negeri dengan kultur yang sama sekali berbeda dengan tempat asalnya merupakan hal yang tidak pernah dipikirkannya.
Namun, ia percaya bahwa takdirlah yang membawanya berlabuh pada FK Unair. Ahmed tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih dan memanjatkan syukur sebesar-besarnya atas kesempatan dan bantuan yang selama ini didapatkannya.
Baginya, Unair, segenap tenaga pendidik, serta teman-temannya memiliki andil besar dalam keberhasilannya menyelesaikan studi.