Puluhan Rumah dan Sekolah Dasar di Bogor Rusak Diterjang Puting Beliung
- Muhammad AR (Bogor)
VIVA Edukasi – Sepekan lebih hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Bogor. Puncaknya, Minggu malam angin puting beliung menerjang permukiman di kaki Gunung Salak, atap rumah warga dan sekolah dasar rusak hingga kabel listrik membahayakan warga.
Beberapa titik kerusakan yang dihimpun VIVA, yakni pemukiman warga di RT 01 RW 02, Kampung Cibogel, Desa Kota Batu, Kecamatan Ciomas. Tercatat 7 rumah yang dihuni 8 kepala keluarga rusak di bagian atap.
Titik lain tak jauh dari lokasi, Kampung Kabandungan, Desa Sirnagalih, Kecamatan Tamansari. Saat ini petugas desa tengah mendata rumah yang rusak.
"Di lokasi ini ada yang atapnya keangkat, yang masuk rusak sedang dan berat ada 15 rumah," kata Kepala Desa Sirnagalih, Amat Suparta.
Pasca puting beliung semalam, lanjut Amat, banyak kabel listrik PLN terseret hingga menutup jalan yang dikhawatirkan terjadi korsleting dan kebakaran.
"Masih dialiri listrki kami minta tolong ke PLN," imbuhnya.
Selain putinh beliung, sampah yang menumpuk di PD Pasar Tohaga Tamansari, mengakibatkan air meluap dan mengakibatkan air mengalir terhambat.
"Akhirnya ini menimpa rumah warga jebol dan mobil juga," ungkapnya.
Sementara itu, Puting beliung yang terjadi semalam juga memporakporandakan atap sekolah. Di lokasi, Kepala SDN Pasir Eurih 05, Kecamatan Tamansari, Isnaeni mengatakan, ada tiga ruangan yang terdampak, dua ruang belajar dan satu perpusatakaan sekolah.
"Kondisinya genteng berjatuhan, karena gentengnya itu, atap plafon rusak karena hujan angin. Dan kelas banjir dan bangku basah, buku juga di ruang perpusatakaan banyak juga buku di sana," katanya.
Isnaeni menyampaikan, pihak sekolah saat ini akan melaporkan kejadian ini ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor.
"Baru akan kami laporkan karena kejadian semalam jam sebelas malam dan pagi baru ketahuan, jadi belum ada yang ke sini juga (pihak pemerintah)," jelasnya.
Isnaeni berharap setelah melaporkan kerusakan ini fasilitas sekolah dapat diperbaiki sehingga aktifitas belajar mengajar kembali normal.
"Semoga segera diperbaiki ya, karena urgent kami hanya punya sembilan ruangan, yang terdampak tiga, jadi anak-anak tidak bisa belajar, mungkin nanti sebagian ada yang daring (dalam jaringan)," tuturnya.