Usai Dihancurkan, Rumah Singgah Bung Karno Bakal Dibangun Ulang
- VIVA/Andri Mardiansyah
VIVA Edukasi - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Sumatra Barat, Yopi Krislova mengatakan jika pihaknya bakal segera membangun ulang bangunan cagar budaya rumah singgah Bung Karno yang sudah dihancurkan beberapa waktu lalu. Bahkan dalam desainnya nanti akan dilengkapi dengan narasi sejarah semasa menjadi tempat persinggahan Bung Karno .
“Pemerintah daerah tentu berusaha untuk menjaga cagar budaya itu tetap ada dan melakukan revitalisasi. Setelah kita lakukan koordinasi dengan stakeholder terkait, kita juga sudah turun dan bertemu dengan pemiliknya agar bersedia kembali untuk membangunnya," kata Yopi, Rabu 22 Februari 2023.
Menurut Yopi, untuk biaya pembangunan ulang atau pembuatan replika rumah singgah Bung Karno yang dulunya bernama rumah Ema Idham itu, dibebankan kepada pemiliknya saat ini.Â
Sembari pembangunan itu dilaksanakan kata Yopi, pihaknya juga sedang menginventarisir kembali bangunan-bangunan cagar budaya yang ada di Kota Padang.Â
Sebelumnya, Soehinto, pemilik sah bangunan tersebut mengaku jika dirinya sama sekali tidak mengetahui kalau bangunan tersebut memiliki nilai historis sejarah yang tinggi. Ia pun, menyebut sama sekali tidak pernah mendapatkan penjelasan dari pemilik sebelumnya maupun Pemko Padang perihal rumah singgah Bung Karno apalagi soal cagar budaya.Â
"Rencananya, akan dibangun restoran. Selain menambah PAD kota Padang, juga nanti bisa menyerap tenaga kerja. Sama sekali tidak tahu kalau rumah ini adalah rumah singgah Bung Karno. Kita juga tidak tahu kalau bangunan ini cagar budaya," kata Soehinto.
Soehinto menjelaskan, rumah singgah Bung Karno ini dibelinya pada tahun 2017 dari seorang pengusaha warga keturunan Tionghoa di Padang. Sebelum itu, rumah ini juga sempat dimiliki oleh mantan Wali Kota Padang Fauzi Bahar.Â
"Nah, waktu proses jual beli dilakukan, kita sama sekali tidak mendapatkan penjelasan apa-apa soal sejarah bangunan rumah ini. Apalagi soal cagar budaya," tutup Soehinto.
Diketahui, merujuk berbagai sumber, rumah Ema Idham ini pada tahun 1942 silam, pernah dihuni oleh Bung Karno selama tiga bulan. Pada masa itu, Bung Karno sedang diburu oleh sekutu Belanda untuk dibuang ke luar Indonesia. Selama tinggal di rumah itu, Bung Karno menghimpun dan mengkonsolidasikan kekuatan guna melawan penjajah.