Berjuang sampai Akhir Hayat, Orang Tua Gantikan Wisuda Anaknya di UIN Walisongo

Berjuang sampai Akhir Hayat, Orang Tua Gantikan Putranya Wisuda di UIN Walisongo
Sumber :
  • UIN Walisongo

VIVA Edukasi -Sebanyak 1.518 mahasiswa UIN Walisongo mengikuti prosesi wisuda periode Februari 2023. Acara dikemas dalam acara Sidang Senat Terbuka Universitas Islam Negeri Walisongo: Wisuda  Doktor (S3) ke 30 , Magister (S2) ke 54, Sarjana (S1) ke 87 Diploma (D3) ke 33. Acara dilaksanakan di Gedung pada 9 Februari 2023 di Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (9/2/2023) . 

Namun wisuda kali ini berbeda, Suasana wisuda yang biasanya penuh kebahagiaan dari wisudawan dan tamu undangan mendadak hening dan penuh haru.  

Berjuang sampai Akhir Hayat, Orang Tua Gantikan Putranya Wisuda di UIN Walisongo

Photo :
  • UIN Walisongo

Tatapan para hadirin wisudawan tertuju pada Drs Budiyono  dan Ibu Siti Lestari yang melangkahkan kakinya naik di panggung dengan wajah penuh haru. Dengan tegar dan penuh bangga orang tua salah seorang wisudawan yang sudah berjuang menyelesaikan kuliahnya di tengah sakit yang diderita yaitu Kanker paru-paru. Alm. Hariyo Triyuli Subagio merupakan Mahasiswa jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

Almarhum Hariyo memberikan contoh dari sebuah hadist untuk mencari ilmu sejak buaian hingga ke liang lahat. 

Budiyono tak kuasa menahan air mata saat menerima ijazah anaknya yang diserahkan langsung oleh Rektor UIN Walisongo Prof.Dr. Imam Taufiq, M.Ag di Auditorium 2 Kampus 3 Semarang. 

Almarhum Hariyo Triyuli Subagio, S.Sos. Meninggal pada 23 Januari 2023. Di tengah perjuangannya melawan sakitnya ia tetap peduli dengan pendidikan. Hal ini terlihat dari perjuangannya menyelesaikan penelitian skripsi yang berjudul Bimbingan Agama Islam untuk meningkatkan Religiusitas Pedagang Asongan di Sekolahan Terminal “Sakila Kerti” Kota Tegal.  

Bagi kedua orang tuanya, almarhum merupakan  Sosok  anak yang tidak banyak bicara, sedikit tertutup, dan penurut terhadap orang tua. Dengan hobinya bermain futsal, bulutangkis dan bersepeda, semasa hidupnya selalu meminta doa kepada keluarga agar cepat sembuh dari penyakitnya.  Hariyo anak yang soleh, tidak pernah macam-macam dan taat dalam beragama. Bahkan di perjuangan melawan sakitnya dia tidak pernah mengeluh dan tidak mau merepotkan kedua orang tuanya. 

BNPB Sebut Ada 1 Korban Tewas Imbas Letusan Gunung Lewotobi Belum Dievakuasi, Ini Sebabnya

Dr.Ema Hidayanti, M.S.I. Ketua Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam  menyampaikan, “Almarhum meskipun dalam kondisi sakit dan menjalani kemoterapi tetap mengerjakan skripsi  dengan baik. Biasanya setiap habis pengobatan di rumah sakit selalu bimbingan diantar oleh ayahnya," ujar Erna dalam keterangannya yang diterima VIVA, Kamis (9/).

Hariyo merupakan Anak terakhir dari 3 bersaudara tersebut mengidap penyakit Kanker Paru-paru sejak tahun 2021. Hariyo mengungkapkan kepada ibunya bahwa dirinya sangatlah ingin wisuda dan menyampaikan terima kasih kepada dosen atas semua nasihat dan motivasinya, para dosen memahami dan mengerti kondisinya. 

Korban Tewas Akibat Letusan Gunung Lewotobi Jadi 10 Orang

Dalam momen wisuda yang penuh khidmat, bersama jajaran senat, ribuan wisudawan dan tamu undangan dengan dipimpin oleh Wakil Rektor UIN Walisongo  sejenak mengajak berdoa untuk mendiang Hariyo,
“ Semoga almarhum diterima di sisi Allah dan keluarga ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan."

 Mahmudah Khanim Sadiqah, Istri Piet Pagau

Raffi Ahmad dan Keluarga Berduka, Istri Piet Pagau Meninggal Dunia

Ibunda Raffi Ahamd, Amy Qanita juga menyampaikan kabar duka itu dalam unggahan di Instagram.

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024