Edukasi Mahasiswa Lewat Project 'From Earth To Earth'

Mahasiswa i3L School of Business (iSB) membuat benih pohon dari kertas
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Edukasi – Mahasiswa i3L School of Business (iSB) membuat benih pohon dari kertas dalam projek From Earth to Earth, dalam rangka mengurangi limbah kertas menjadi barang yang bermanfaat, yakni penumbuhan alami tanaman di area kampus. Workshop tersebut, merupakan salah satu bentuk implementasi dari Zero Waste Movement yang salah satu tujuannya untuk mendukung Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

Pintu Universitas di Eropa Mulai Tertutup Bagi Mahasiswa Tiongkok

Tresya Febrinasari Naue , S.E., M.Acc. selaku supervisor dari kegiatan From Earth to Earth, menyatakan gagasan paper seeds ini diawali oleh mahasiswa iSB, Vieri dan Valeria, Lalu mereka membuat struktur organisasi untuk mengurus kepanitiaan dalam acara From Earth to Earth ini.

 

Mendikti Saintek Blak-blakan soal 960 Ribu Pelajar dan Mahasiswa Terlibat Judi Online

Mahasiswa i3L School of Business (iSB) ikut projek From Earth to Earth

Photo :
  • Istimewa

“Awal pembuatannya dilakukan pada saat libur semester perkuliahan, setelah sukses dari hasil percobannya. mereka membuat video tutorial yang ditampilkan di workshop, limbah kertas yang digunakan merupakan hasil dari pembuangan kertas iSB, selain itu peserta juga dipersilakan membawa limbah kertas yang mereka miliki sendiri,” tutur Tresya dalam keterangannya yang diterima VIVA, Kamis (2/2).

Diduga Fitnah Mahasiswa soal Pelecehan Seksual, BEM Unram Polisikan Ketua DPRD NTB

Ketua projek Paper seed, Vieri Luois Cenisius menjelaskan bahwa From Earth to Earth awalnya adalah sebuah CSR projek yang direncanakan hanya untuk tugas mata kuliah Management Themes and Case Studies. Namun, dikarenakan program ini dapat diterapkan di i3L dan juga sejalan dengan waste management di i3L, maka program ini dilaksanakan.

 “Alasan utama dipilihnya paper seeds sebagai bahan utama dalam projek ini adalah menumpuknya sampah kertas yang sebenarnya dapat kita daur ulang untuk menjadi pohon kembali dengan memanfaatkan kertas bekas untuk menjadi kertas baru dan bahkan ditanam kembali dengan menaruh bibit ke dalam kertas daur ulang tersebut,” tutur Vieri.

From Earth to Earth diambil dari istilah dasarnya yakni ‘Dari Bumi Untuk Bumi’, nama program ini sesuai dengan projek paperseeds yang dilakukan yakni kertas yang berasal dari pohon, akan didaur ulang untuk menjadi paper seeds dan dapat kita tanam untuk menjadi tumbuhan kembali. Dengan From Earth to Earth kita dapat membantu menginspirasi masyarakat dalam memanfaatkan limbah sampah kertas menjadi tumbuhan, tanama atau pohon kembali.

Valeria Putri Ardanny selaku Wakil Ketua projek paper seed menjelaskan bahwa, Projek ini akan berkelanjutan dan ini juga akan dibawa untuk jangkauan masyarakat yang lebih luas sehingga kegiatan ini tidak hanya dilakukan di wilayah i3L saja tetapi juga masyarakat luas.

“Projek ini akan tetap menggangkat workshop paper seeds, ataupun workshop lainnya seperti memanfaatkan kain bekas untuk dijadikan items lain ataupun kegiatan CSR lainnya yang bersifat berkelanjutan (sustainable) baik untuk manusia dan juga lingkungan. Projek From Earth to Earth akan dilakukan selanjutnya bersama dengan panti asuhan untuk melakukan workshop paper seeds,” pungkas Valeria. 

Mahasiswa i3L School of Business (iSB) membuat benih pohon dari kertas

Photo :
  • Istimewa

Vieri dan Valeria berharap kegiatan ini dapat menjadi bagian program iSB dalam lingkup studi binsis, di bawah program keberlanjutan iSB , generasi-generasi selanjutnya akan mendapatkan manfaat dari kegiatan ini. Selain itu, di kemudian hari, semoga banyak partisipan yang antusias dalam mengikuti kegiatan ini serta berinisiatif untuk menyebarkan cara pembuatan paper seeds ini ke lingkungan di luar kampus agar masyarakat awam juga dapat mengetahui manfaat dari paper seeds ini yang berdampak positif terhadap lingkungan.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banten

Mahasiswa Prihatin Proses Pilkada di Banten Kental Politisasi Hukum

Para mahasiswa menilai, aparat penegak hukum, baik kepolisian maupun kejaksaan diduga kuat melakukan intimidasi dan intervensi terhadap proses demokrasi di Banten.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024