Edukasi Membudayakan Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Suasana kerja di suatu pabrik pakaian di Bandung (Ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Khairizal Maris

VIVA Edukasi – Kasus kecelakaan kerja di Indonesia cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun. Mengutip data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, dalam dua dasawarsa terakhir, kasus kecelakaan kerja yang terjadi telah meningkat lebih dari 100 persen, dari 104.714 kasus pada 2001 menjadi 265.334 pada 2022.

Berdasarkan catatan BPJS Ketenagakerjaan, setiap hari rata-rata 7 – 8 pekerja meninggal dunia akibat kecelakaan kerja. Sedangkan 19 pekerja lainnya setiap hari mengalami cacat akibat kecelakaan kerja.  Atas kecelakaan kerja tersebut, BPJS Ketenagakerjaan pada 2021 telah menggelontorkan uang sebesar Rp1,79 triliun untuk membayar klaim. Jumlah ini meningkat 14,97% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,56 triliun.

Irnanda Laksanawan, Chairman HSE Magazine

Photo :
  • Istimewa

Kecelakaan kerja tak sekadar mengakibatkan banyak pekerja meninggal dunia atau mengalami cacat. Tapi juga menyisakan duka amat mendalam bagi orang-orang di sekeliling korban. Berapa banyak istri kehilangan suami, anak kehilangan ayah, ibu kehilangan anak, dan sebagainya, akibat pekerja meninggal dunia lantaran mengalami kecelakaan kerja.

Lebih dari itu, kecelakaan kerja juga menyebabkan kerusakan bagi peralatan kerja, terhentinya produksi karena kecelakan yang menyebabkan pekerja meninggal dunia akan diselidiki aparat kepolisian, menurunkan citra (brand image) perusahaan, dan berpotensi anjloknya nilai perdagangan saham di lantai bursa. 

“Intinya, kecelakaan kerja tidak hanya berdampak pada timbulnya korban di kalangan pekerja, tetapi juga sangat berpotensi merugikan perusahaan ,” kata Irnanda Laksanawan, Chairman HSE Magazine yang diterbitkan oleh PT Multi Media Ultima (MMU) dalam keterangannya kepada awak media saat peluncuran HSE Magazine di Sky Menara Imperium lantai 7, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selasa (31/1/2023). 

Menurut Irnanda, HSE Magazine adalah sebuah media massa berbasis platform printing, e-magazine, digital, dan media sosial yang memfokuskan diri pada bidang garapan HSE (Health, Safety, and Environment) sebagai sajian utama informasinya.

Lewat aneka sajian informasi yang tayang di HSE Magazine, pihaknya berupaya turut membantu program pemerintah dalam upaya mereduksi angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja sekaligus membudayakan aspek safety khususnya K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di dunia industri Indonesia.

Polisi Ungkap Pemicu Bentrok Warga dan Pekerja di Rempang

HSE Magazine mendukung upaya-upaya pemerintah dan korporasi di Indonesia untuk lebih mensosialisasikan keselamatan dan kesehatan kerja, safety, pengendalian sekaligus pencegahan risiko  agar bisa terhindar dari berbagai potensi kecelakaan kerja dan kesehatan kerja di tempat kerja maupun sewaktu dalam perjalanan ke dan dari tempat kerja karena kurangnya dalam  disiplin berlalu-lintas.

“Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja nihil, pekerja selamat dan sehat, produktivitas meningkat, perusahaan untung, pekerja sejahtera, dan pada gilirannya berkontribusi terhadap pendapatan negara dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi secara nasional. Safety will bring a lot of happiness. Itulah tagline HSE Magazine, keselamatan untuk kebahagiaan kita semua,” katanya.

Jatuh Korban, Polisi Berjaga-jaga di Lokasi Bentrok Pekerja Vs Warga di Tanah Abang

Dikatakan, safety adalah kebutuhan utama kita semua dalam hidup dan kehidupan termasuk menyelamatkan lingkungan untuk keberlangsungan kehidupan manusia dan alam secara harmoni dan serasi sehingga terhindar dari bahaya longsor, banjir, dan berbagai bencana lainnya. 

Pentingnya Model Kompetensi dalam Pengembangan Tenaga Kerja

“Marilah kita semua menggelorakan kehidupan yang harmoni, berkeseimbangan dan menjaga serta merawat semesta alam yang Allah SWT ciptakan agar kita bisa menjaganya demi keberlangsungan kehidupan manusia yang lebih baik, sehat dan bugar,” ajak Irnanda.

PT Penempatan Pemenang Asia (Pintar)

Kabar Baik, Permintaan Tenaga Kerja Terampil Indonesia di Pasar Global Meningkat Tajam

Namun, dari total permintaan yang tinggi tersebut, Indonesia hanya mampu memenuhi kebutuhan sebesar 287 ribu tenaga kerja.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024