IPB University Fasilitasi 115 Startup UMKM, Omzet Naik 70 Persen
- Biro Komunikasi IPB University
VIVA Edukasi – Rektor IPB University Prof Arif Satria menegaskan bahwa kampus IPB selalu berupaya membangun ekosistem yang mampu mendukung pengembangan dan hilirisasi inovasi unggul bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Salah satunya melalui Science Techno Park (STP), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University dengan program inkubasi inovasi dan UMKM.
Hal tersebut disampaikan oleh Prof Arif Satria, Rektor IPB University dalam Sidang Paripurna Terbuka Majelis Wali Amanat (MWA) dan Laporan Pertanggungjawaban Rektor Periode 2017-2022 dengan tema “Keunggulan Inovasi Navigator Transformasi IPB Menuju Techno Sociopreneur University,” di IPB International Convention Center (IICC) Bogor, Senin (9/1).
“Program inkubasi startup yang telah dilakukan IPB University telah berlangsung sejak tahun 2018 – 2022. Program ini sangat penting karena STP memiliki fungsi memperkuat inkubasi bisnis dengan start up baru,” kata Prof Arif dalam keterangannya yang diterima VIVA, Kamis (12/1).
Ia menambahkan, jumlah start up yang diinkubasi selama lima tahun terakhir sebanyak 115 tenant dengan bidang pangan, kesehatan, industri kreatif dan teknologi informasi dan komunikasi. Jumlah ini terbanyak di Indonesia di antara perguruan tinggi lainnya.
“Hasilnya ternyata UMKM dan perusahaan yang kita inkubasi di IPB University, jumlah tenaga kerjanya naik 66 persen dan omsetnya naik 70 persen. Artinya IPB University membawa berkah bagi UMKM di Indonesia,” ungkap Prof Arif.
Secara total, lanjutnya, sejumlah 327 startup telah diinkubasi IPB University sejak tahun 1994 dengan tingkat keberhasilan 70,6 persen. Ia mengapresiasi tim STP LPPM IPB University yang mendorong pengembangan bisnis UMKM Indonesia. “Mitra pengguna layanan dan benchmarking STP IPB University selalu menjadi tempat untuk berkunjung dan menjadi tempat wisata,” lanjutnya.
Ia menjelaskan, program pengembangan STP 2023-2027 juga telah mendapatkan pendanaan sebesar 426 milyar rupiah untuk membangun Halal Science Center. Targetnya, pusat halal dunia terbesar di Asia berada di IPB University.
“Sejauh ini gedung startup center memberikan layanan hingga 25 tenant per tahun. Rencananya tahun depan minimal dapat menginkubasi 60 hingga 100 tenant per tahun sehingga IPB University dapat memberikan dampak bagi munculnya startup baru,” katanya.
Menurutnya, layanan pengujian dan sertifikasi juga terus berkembang dengan berbagai layanan yang lengkap dan telah mendapat penghargaan dari pemerintah. Bahkan, aset bisnis IPB University ikut meningkat hingga 1.070 persen dan pertumbuhan unit bisnis meningkat 2,5 kali lipat. “IPB University akan terus berikhtiar agar inovasi di perguruan tinggi ini terus didorong untuk komersialisasi,” terangnya. (MW/Zul)