Khutbah Jumat: Bersyukur atas Nikmat yang Telah Diperoleh Selama Satu Tahun

Shalat Jumat di Masjidil Haram
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hani Sofia

VIVA Edukasi – Tahun 2022 akan segera berlalu, Jumat 30 Desember 2022 merupakan hari terakhir untuk umat Muslim melaksanakan kewajiban shalat Jumat di tahun ini. Oleh karena itu pengingat untuk terus bersyukur atas seluruh nikmat yang Allah berikan dirasa cocok untuk menjadi materi penyampaian khutbah oleh Khatib.

Kimberly Bongkar Sikap Asli Edward Akbar, Tak Bisa Ngaji hingga Tak Pernah Puasa Ramadhan

Naskah khutbah Jumat ini mengajak kepada khalayak untuk merefleksikan diri atas segala nikmat yang telah diperoleh selama tahun 2022 ini sehingga masyarakat dapat senantiasa meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT.

Berikut pemaparannya seperti dilansir dari laman NU Online, Kamis 29 Desember 2022.

Jalani Ibadah Umrah, Indra Bekti Punya Doa Khusus Bikin Haru Soal Pernikahannya dengan Aldila Jelita

Shalat Jumat di Masjidil Haram

Photo :
  • ANTARA FOTO/Hani Sofia

Khutbah I

Alasan Nikita Mirzani Jalani Ibadah Umrah di Tengah Perseteruan dengan Vadel Badjideh

Innalhamdalillah Nahmaduhu wanastainuhu...

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala

Segala puji merupakan milik Allah SWT, Tuhan semesta alam. Segala anugerah yang telah kita nikmati sampai detik ini, tidak lain adalah pemberiannya. Khususnya, nikmat iman, nikmat Islam, juga nikmat sehat wal afiat.

Dengan kenikmatan-kenikmatan itu, sudah sepatutnya kita datang dan bertemu pada siang hari ini dalam rangka menunaikan ibadah kepada Allah. Tidak lain, ini merupakan bentuk syukur kita atas semua hal yang telah Allah berikan sepanjang tahun.

Khatib mengajak kita semua untuk senantiasa bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, Allahumma shalli wa sallim wa barik ala sayyidina Muhammad. Semoga shalawat kita juga dapat mengalir kepada keluarganya, sahabatnya, tabi’in, dan juga kepada kita semua selaku umatnya. Amin ya rabbal alamin.

Allah SWT memerintahkan kita untuk meningkatkan ketakwaan kita kepadanya dengan senantiasa mendekatkan diri melalui ibadah-ibadah, melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi segala hal yang dilarang.

Sebagai bagian dari peningkatan takwa itu, kita perlu senantiasa bersyukur atas segala nikmat karunia yang telah Allah anugerahkan kepada kita semua, sehingga kita bisa dapat menjalani kehidupan dengan baik.

Shalat Jumat di Masjidil Haram

Photo :
  • ANTARA FOTO/Hani Sofia

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt

Saat ini, kita telah memasuki penghujung bulan Desember sekaligus akhir dari tahun 2022. Begitu banyak hal yang telah kita lalui sepanjang tahun ini, mulai dari hal yang terasa berat, tidak enak, hingga nikmat-nikmat yang memberikan rasa bahagia bagi kita semua.

Satu hal yang perlu kita garis bawahi adalah semua hal tersebut patut kita syukuri. Sekalipun sepanjang tahun ini kita juga diterpa hal yang membuat kita kecewa, kesal, dan sedih. Namun dapat dipastikan ada hal penting yang belum kita ketahui di balik itu semua.

Meski demikian, kesedihan, kekecewaan, dan kekesalan yang kita terima itu jauh lebih sedikit daripada kenikmatan yang telah kita terima. Sebab, banyak hal yang tanpa kita sadari, itu adalah nikmat besar yang seringkali kita lupa.

Misalnya, udara yang kita hirup sebagai napas diperoleh secara gratis. Kita tidak dapat membayangkan seumpama oksigen itu harus kita bayar. Kita juga kerap lupa dengan nikmat sehat yang selama ini kita nikmati. Saat kita ditimpa sakit, barulah kita memohon-mohon berdoa kepada Allah agar lekas disembuhkan, sedangkan di saat sehat, kita sendiri lupa untuk bersyukur.

Nabi Muhammad SAW sampai menyebut hal itu dalam hadisnya, bahwa banyak orang tertipu akan dua kenikmatan, yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu.

Jamaah Jumat yang berbahagia.

Allah SWT secara tegas memerintahkan kita untuk bersyukur kepadanya melalui firmannya dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 152 yang artinya:

“Ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.”

Dalam Tafsir Al-Baghawi, disebutkan bahwa bersyukur itu dilakukan dengan ketaatan. Sementara menurut Imam Al-Qurthubi, bahwa syukurnya seorang hamba harus diucapkan dengan lisan dan diikrarkan dalam hati dengan menggunakan nikmat itu untuk ketaatan.

Suasana Shalat Jumat di Masjidil Haram

Photo :
  • MCH 2022

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt.

Dalam ayat lain, Allah menegaskan bahwa dengan bersyukur, maka nikmat kita akan ditambah. Hal itu termaktub dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 7 yang artinya:

“(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan. Sesungguhnya jika kamu bersyukur, maka Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmatku), sesungguhnya azab-ku benar-benar sangat keras”

Dalam kitab tafsirnya, Imam Al-Baghawi menyampaikan bahwa syukur yang sesungguhnya adalah dengan senantiasa menjalankan ketaatan atas segala perintah sang pemberi nikmat itu.

Sementara menurut Imam Al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya menjelaskan bahwa hakikat syukur adalah mengakui bahwa nikmat itu tidak lain ditujukan bagi Sang Pemberi nikmat itu sendiri, yaitu Allah SWT, dan tidak menggunakannya untuk selain taat kepadanya.

Shalat Jumat Dibawah Guyuran Hujan di Monas

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah

Oleh karena itu, dari penjelasan para ulama tadi, dapat kita ambil pengertian bahwa bersyukur berarti adalah menggunakan segala nikmat yang kita peroleh untuk menunaikan ketaatan, yaitu menghamba kepada Allah dengan perbanyak beribadah.

Dalam hal ini, Khatib mengajak khususnya kepada diri Khatib sendiri untuk perlu meningkatkan ketaatan kita mulai hari ini dan kedepannya sebagai tanda syukur atas segala nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada kita. Dan menjadikan ini sebagai bagian dari resolusi tahun 2023 kita.

Bahkan, saking mulianya bersyukur, Rasulullah bersabda, bahwa orang yang makan dan bersyukur itu sederajat dengan orang berpuasa dan sabar atas puasanya itu. 

Dari hal itu, khatib mengajak jamaah semuanya untuk bersyukur atas segala anugerah yang telah kita dapat dengan senantiasa meningkatkan ketaatan kita kepada Allah dan menggunakan nikmat-nikmat tersebut untuk beribadah kepadanya.

Semoga kita semua diberikan kekuatan dan kemampuan untuk mensyukuri seluruh nikmatnya sehingga kita tergolong sebagai ‘ibadiyassyakur, hamba-hamba Allah yang banyak bersyukur.

Barakallahu li walakum …

Khutbah I selesai, demikian dilanjutkan Khutbah II hingga penutup.

Ilustrasi Mandi

Jangan Asal! Begini Mandi Wajib yang Dianjurkan Sesuai Sunnah

Sebelum memahami tata cara mandi wajib yang benar, kita perlu tahu dulu apa itu mandi wajib. Mandi wajib, atau dikenal juga dengan istilah mandi junub

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024