YIH Selenggarakan Program Kejar Paket bagi Anak Putus Sekolah

YIH Selengarakan Program Kejar Paket bagi Anak Putus Sekolah
Sumber :
  • BCF

VIVA Edukasi – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka putus sekolah di Indonesia meningkat pada 2022 jika dibandingkan dengan tahun 2019. Angka putus sekolah ini terjadi di seluruh jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Berbagi Setetes Darah demi Kehidupan

Kemiskinan menjadi faktor utama. Selain itu, pola pikir orang tua yang hidup dalam garis kemiskinan lebih mengutamakan bekerja dibandingkan sekolah turut mendukung terjadinya putus sekolah. 

Oleh karena itu, Yayasan Indonesia Hijau (YIH) kembali menyelenggarakan program Sekolah Kejar Paket. Program ini ditujukan untuk anak-anak dampingan YIH yang putus sekolah.

Moms, Begini Cara Mudah Mengukur Kemampuan Anak

Program Sekolah Kejar Paket ini telah diselenggarakan YIH sejak 2017, dan hingga kini sudah meluluskan lebih dari 70 anak. 

YIH Selengarakan Program Kejar Paket bagi Anak Putus Sekolah

Photo :
  • BCF
Komitmen Bangun Sekolah Unggulan, Wahono: Pendidikan Kunci Kemajuan Daerah

"Setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan, keterbatasan Ekonomi bukan sebuah penghalang untuk mereka tetap mengenyam dunia pendidikan,” jelas Agustina Dwi Handayani selaku Relawan dari Yayasan Indonesia Hijau dalam keterangannya, Rabu (18/12).

Lanjut Agustina, tentunya, kehadiran seorang relawan sangatlah penting, di mana anak-anak putus sekolah (Peserta Sekolah Kejar Paket) mendapatkan bimbingan belajar secara mentoring bersama Relawan untuk persiapan Ujian Nasional sebagai syarat kelulusan program Sekolah kejar paket.

“Peran relawan sangat penting," jelas Agustina Dwi Handayani peraih penghargaan program sosial terbaik dari program Bakrie Center Foundation, Lead Indonesia 2018. 

Menurutnya, dalam menyelenggarakan program Sekolah Kejar Paket tahun ajaran 2022-2023, YIH bekerja sama dengan Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) memberikan beasiswa kepada 15 anak binaan YIH yang putus sekolah agar bisa bersekolah kembali. 

“Kolaborasi antara lembaga swadaya masyarakat dengan korporasi diharapkan dapat menekan angka putus sekolah di Indonesia,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya