Rektor Targetkan ULM Menjadi PTN Badan Hukum Tahun 2023
- ANTARA
VIVA Edukasi – Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Ahmad Alim Bachri menargetkan tahun 2023 ULM menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH).
"ULM menjadi salah satu dari 23 perguruan tinggi didorong menjadi PTN-BH," kata Rektor ULM Prof Ahmad Alim Bachri saat melantik para wakil rektor di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (22/12).
Saat ini ULM berada di posisi 12 dari 23 perguruan tinggi tersebut dengan skor 133,9. Diakui Alim, ULM masih harus bekerja lebih keras agar seluruh persyaratan menjadi PTN-BH bisa diwujudkan.
"Ini juga menjadi tugas para Wakil Rektor yang dilantik hari ini mengkoordinir secara fungsional dengan para dekan serta unit-unit kerja untuk akselerasi peningkatan skor menuju PTN-BH," jelas dia.
Diketahui ULM sebagai PTN terbesar dan tertua di Kalimantan terakreditasi A telah berstatus Badan Layanan Umum (BLU) di awal tahun ini seiring terbitnya surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 82/KMK.05/2022 tentang Penetapan ULM sebagai instansi pemerintah yang menerapkan pola pengelolaan keuangan BLU.
Meski masih dalam masa transisi dari PTN-Satker ke BLU, ULM sudah harus menyiapkan diri lagi menuju status PTN-BH.
Diketahui PTN-BH adalah level tertinggi karena memiliki otonomi penuh dalam mengelola keuangan dan sumber daya, termasuk dosen dan tenaga kependidikan.
Perguruan tinggi kemudian bisa mendapatkan profit atau pemasukan finansial dari berbagai sumber yang ada di dalamnya dan leluasa mengelolanya untuk kebutuhan apa saja, sehingga hak otonom yang diberikan lebih luas dibandingkan pada PTN-BLU dan PTN-Satker.
Adapun empat wakil rektor periode 2022 hingga 2026 yang dilantik yaitu Wakil Rektor I Bidang Akademik Iwan Aflanie, Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan Arief Rahmad Maulana Akbar, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Muhamad Rusmin Nuryadin serta Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Yusuf Azis.
Kemudian dilantik juga bersamaan Dekan Fakultas Teknik ULM Prof Iphan Fitrian Radam. (ANTARA)