Indonesia Krisis Dokter Spesialis, Kemenkes Akan Buka 2.500 Beasiswa di 2024
- Kemenkes
VIVA Edukasi – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) akan segera membuka peluang beasiswa bagi dokter spesial secara secara masif pada tahun 2024 mendatang.
Rencananya, akan ada 2.500 beasiswa dokter spesialis. Pengumuman ini ini disampaikan Kemenkes melalui situs resmi kemkes.go.id serta melalui instagram resmi @kemenkes_ri.
Bukan tanpa alasan Kemenkes memberikan beasiswa bagi para dokter spesialis, menurut Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin Indonesia saat ini mengalami krisis ketersediaan dokter spesialis. Hal ini disebabkan oleh kurangnya angka produksi dan tidak meratanya distribusi dokter spesialis ke seluruh fasyankes di Indonesia.
"Krisis dokter spesialis ini tidak cukup mampu untuk melayani kebutuhan layanan kesehatan seluruh masyarakat Indonesia. Maka dari itu kita butuh melakukan pembaharuan sistem untuk meningkatkan jumlah produksi serta upaya pemerataan dokter spesialis di seluruh kabupaten/kota di Indonesia," ujar Menkes Budi pada acara Dialog Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Pendayagunaan Dokter Spesialis di Jakarta, dilansir Jumat, 16 Desember 2022.
Upaya pemenuhan ini dilakukan melalui Academic Health System (AHS). Bertujuan memastikan lebih banyak dokter yang terfasilitasi untuk bisa mengenyam pendidikan dokter spesialis berbasis universitas (university based). Serta didukung pula melalui sistem baru yakni pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit (hospital based).
Menkes Budi menjelaskan bahwa pembentukan konsep pendidikan dokter spesialis melalui hospital based dapat memungkinkan adanya sistem pembayaran gaji bagi peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) untuk mendukung upaya produksi dan pemerataan dokter spesialis.
"Konsep pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit juga memungkinkan adanya sistem pembayaran gaji bagi peserta PPDS untuk mendukung perbanyakan produksi dan pemerataan dokter spesialis." lanjut Menkes Budi.
Kemenkes pun ikut menggandeng Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk berupaya meningkatkan jumlah penerima beasiswa pendidikan dokter spesialis.
Contohnya, dari yang semula 300, menjadi 600 di tahun 2022, menjadi 1.600 di tahun 2023, dan tahun 2024 akan disediakan sebanyak 2500 beasiswa untuk dokter spesialis, sub-spesialis, termasuk fellowship lulusan luar negeri.
Hal ini merupakan implementasi dari transformasi sistem kesehatan pilar kelima yakni transformasi Sumber Daya Manusia Kesehatan. Adanya beasiswa pendidikan ini diharapkan bisa mempercepat pemenuhan jumlah tenaga kesehatan khususnya dokter spesialis yang nantinya dapat tersebar secara merata di seluruh pelosok Tanah Air.
"Semua ini kita upayakan agar masyarakat Indonesia mendapat layanan kesehatan yang lebih baik ke depannya," tutup Budi.