Dukungan Sandiaga pada Edukasi Perfilman dan Karya Anak Bangsa
- Istimewa.
VIVA Edukasi – Semenjak bioskop dibuka kembali pada 16 September 2021, perkembangan jumlah penonton di industri film Tanah Air meningkat pesat. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia sangat mendukung hal tersebut.
Terlebih dengan datangnya investor yang lebih mendukung edukasi untuk perfilman Tanah Air. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Uno menyampaikan kolaborasi Bizhare dan Adhya Group merupakan sebuah inovasi baru untuk berkontribusi langsung penyelesaian isu pendanaan produksi film melalui crowdfunding untuk sektor perfilman dan entertainment. Hal ini juga mempermudah pelaku industri untuk mendapatkan investor untuk berkarya.
“Kolaborasi dan sinergi dengan industri securities crowdfunding akan mendukung perkembangan industri perfilman dan industri kreatif Indonesia dalam pendanaan untuk memproduksi karya yang semakin berkualitas dan membuka kesempatan bagi berbagai pelaku industri di Indonesia untuk memiliki peluang berkarya yang sama, semoga kolaborasi yang terjalin dapat berdampak baik dan berkontribusi dalam memajukan perekonomian Indonesia, khususnya ekonomi kreatif Indonesia," ujar Sandiaga dalam keterangannya yang diterima VIVA, Jakarta, Jumat (16/12).
Sandiaga berharap Edukasi akan perfilman kepada masyarakat terus digiatkan.
Sementara itu, Bizhare menargetkan pendanaan untuk proyek film dan entertainment Adhya Group di tahun
2023 mencapai lebih dari 100 Miliar Rupiah. Kolaborasi ini bukan hanya dapat membantu mempercepat pendanaan di industri film dan entertainment saja, namun juga dapat mengajak para crew, pemain dan masyarakat umum untuk ikut menjadi bagian dari kesuksesan film tersebut serta mengajak masyarakat untuk ikut menonton film lokal secara bersama-sama, sehingga memiliki rasa kepemilikan terhadap film tersebut, dimana keuntungannya dapat dinikmati secara bersama-sama dengan skema kepemilikan efek di platform Securities Crowdfunding Bizhare.
“Adhya Group terus berkembang terutama pilar bisnis Digital & Entertainment. Melihat potensi anak bangsa terutama di bidang perfilman membuat saya bergerak untuk mendukung. Dari segi bisnis, angka peminat film pasca pandemi terus meningkat. Kita sudah mulai kembali pulih dari pandemi. Produksi film kembali berjalan. Harapannya melalui sinergitas dengan Bizhare kita membuka kesempatan untuk masyarakat agar bisa memiliki bersama berbagai project film di Adhya Group. Kedepannya tidak hanya berhenti di industri perfilman saja, tidak menutup kemungkinan kita bisa investasi di pilar bisnis Adhya lainnya.” Tutur Ricky Wijaya selaku CEO Adhya Group.
Sebelumnya Adhya Group bersama Kathanika Pictures telah merilis berbagai film layar lebar seperti Gatotkaca, Death Knot, Keluarga Cemara 2, Ben & Jody, hingga Mencuri Raden Saleh. Dengan kerjasama Bizhare dan Adhya Group ini diharapkan masyarakat dapat berkontribusi langsung dalam perkembangan industri perfilman Indonesia.
“Bizhare sangat bangga menjadi platform Securities Crowdfunding pertama di Indonesia yang akan mewadahi pendanaan untuk industri perfilman Indonesia melalui skema urun dana melalui kerjasama dengan Adhya Group ini”, ungkap CEO Bizhare Heinrich Vincent saat ditemui dalam acara Press Conference Bizhare X Adhya Group: “Kolaborasi dan Dukungan Investasi terhadap Industri Film dan Entertainment Indonesia, melalui Securities Crowdfunding secara Gotong Royong” di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.
Vincent juga menjelaskan bahwa kerja sama ini didorong oleh perkembangan industri perfilman Indonesia yang sangat pesat.
“Kita melihat bagaimana beberapa tahun kebelakang para sineas tanah air sukses melahirkan film yang sangat berkualitas, hal ini dibuktikan dengan antusias masyarakat yang semakin besar untuk menyaksikan film tanah air hingga mencapai angka lebih dari jutaan penonton,” ujar Vincent.