Mengenal Komponen Tes UTBK-SNPMB 2023: Tes Skolastik dan Tes Literasi

19.487 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK-SBMPTN di Universitas Brawijaya
Sumber :
  • antara

VIVA Edukasi – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) meresmikan skema baru Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) untuk tahun 2023. 

KDRT Cut Intan Nabila Viral, Netizen Ramai Buat Unggahan Singgung Perbedaan KDRT dan Red Flag

Seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) mengalami perubahan dalam hal materi ujian dari tahun sebelumnya. Para siswa juga dibebaskan memilih program studi (prodi) tanpa melihat dari jurusan IPA, IPS, atau bahasa sehingga bisa lintas jurusan. 

Ada tiga materi ujian yang harus dikerjakan oleh calon mahasiswa dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2023. Rencananya ujian ini akan digelar dua kali, gelombang I pada 8-14 Mei 2023 dan gelombang II pada 22-28 Mei 2023.

Simak 10 Tips Lolos Tes CPNS, Pendaftaran Mulai Dibuka Agustus 2024

Ilustrasi Pelaksanaan ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Tiga bagian tes UTBK-SNPMB 2023 terdiri dari Tes Potensi Skolastik, Tes Literasi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, serta Tes Penalaran Matematika. Berdasarkan informasi di situs resmi SNPMB, tes skolastik dan tes literasi menjadi dua komponen besar ujian. 

Selamat, 1.562 Peserta Lulus Uji Kompetensi Calon Mahasiswa Al Azhar Mesir 2024

Tes Potensi Skolastik (TPS)

TPS merupakan tes yang dirancang untuk menguji kemampuan berpikir calon mahasiswa baru yaitu kemampuan memahami dan bernalar yang diperlukan seseorang agar berhasil dalam pendidikan formal, khususnya pendidikan tinggi. 

Tes ini memiliki empat tahap dimulai dari Penalaran Umum, Pemahaman Bacaan dan Menulis, Pengetahuan dan Pemahaman Umum, sampai Pengetahuan Kuantitatif.

  • Penalaran Umum dibagi lagi menjadi tiga poin yakni Penalaran Induktif (kemampuan mengamati fakta-fakta), Penalaran Deduktif (kemampuan bernalar secara logis), dan Penalaran Kuantitatif (matematika sederhana). Setiap poin berisi 10 soal dan diberi waktu totalnya 35 menit untuk pengerjaan seluruh Penalaran Umum.
  • Pemahaman Bacaan dan Menulis (20 soal dengan waktu 25 menit): memahami wacana tertulis dan menulis cerita.
  • Pengetahuan Kuantitatif (15 soal dengan waktu 20 menit): mengetahui ukuran perhitungan matematika, pemecahan masalah matematika, dan pengetahuan umum matematika. 

Tes Literasi

Ujian ini difokuskan pada literasi membaca dengan mengetes kemampuan seseorang memahami, menggunakan, mengevaluasi, merenungkan, dan berinteraksi secara aktif serta terlibat dengan teks agar mencapai tujuan. Terdapat 20 soal dengan waktu pengerjaan 30 menit untuk Tes Literasi. 

Dalam proses membaca, peserta tes menggunakan kemampuan kompetensi kebahasaan dan strategi kognitif untuk mengonstruksi makna bacaan.

Bidang teks yang ada di Tes Literasi mencakup empat kategori:

  • Teks umum berupa bacaan bergenre inspiratif dan informasi umum
  • Teks sastra berupa teks dari novel
  • Teks saintek dan sosial humaniora berisi teks yang eksplanatif, ulasan, dan argumentatif

Keterampilan kognitif yang digali meliputi:

  • Menggali dan mengungkapkan informasi dalam bacaan
  • Memadukan informasi dan menafsirkan makna bacaan
  • Mengapresiasi karya sastra
  • Menginterpretasi dan menganalisis unsur eksplanatif bacaan
Guru Minta Siswa Pakai Topeng Agar Tidak Nyontek saat Ujian

Unik! Guru Minta Siswa Pakai Topeng Agar Tidak Nyontek saat Ujian, Apakah Efektif?

Intan Kusuma, seorang guru kelas 6 di SDN Sememi I membagikan momen unik saat ia meminta siswanya mengenakan topeng selama ujian.

img_title
VIVA.co.id
31 Oktober 2024