Hafalan Surat-surat Pendek untuk Anak Sekolah

Ilustrasi santri mengaji.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Edukasi – Dalam salat 5 waktu seletah melafalkan surat Al-Fatihah, umat Muslim membaca surat pendek. Surat pendek yang kerap dilafalkan dalam salat terdapat dalam Al-Qur’an, juz terakhir yakni ke-30 (juz amma)

Dalam juz amma terdapat 30 surat pendek yang diawali dengan surat An-Naba’ dan yang terakhir yakni surat An-Nas.

Ilustrasi mengaji.

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

Dilansir dari berbagai sumber, surat di Al-Qur’an ada yang diturunkan di Kota Mekah disebut sebagai surat Makiyah. Sementara yang diturunkan di Madinah disebut surat Madaniyah. 

Sebagai pengenalan agama Islam kepada anak, ada baiknya orang tua mengajarkan hafalan surat-surat pendek dan diberi tahu makna di balik surat-surat tersebut. Selain dibaca saat salat, surat-surat pendek juga bisa dilantunkan untuk menambah amalan. 

Metode menghafal surat pendek beserta artinya

Penelitian pada tahun 2019 dari UIN menyatakan bahwa metode menghafal surat pendek yang cepat adalah dengan membacanya sambil disertai gerakan anggota tubuh. 

Maksudnya, gerakan tubuh disesuaikan dengan arti dari surat pendek yang sedang dihafal. Cara tersebut dinilai ampuh untuk mengingat isi serta arti dari surat pendek di juz amma. 

Hafalan surat pendek untuk anak sekolah

  • Al-Kafirun (orang-orang kafir)
DPR Minta Badan Gizi Nasional Awasi Ketat Distribusi Makan Bergizi Gratis

Surat ini merupakan yang ke-109 dan diturunkan di Mekah. Al-Kafirun menjelaskan tentang seruan kepada orang-orang kafir serta mengajarkan toleransi kepada non-Muslim dengan menghargai keyakinan setiap orang. 

Bismillahirrahmaanirrahiim

Langgar Lalu Lintas, Pengendara di Lombok Tengah Baca Al-Quran

Qul yaa ayyuhaal kaafiruun 

“Katakanlah (Muhammad), “wahai orang-orang kafir!”

Prudential Genjot Literasi Keuangan Optimalkan Potensi Pasar Ekonomi Syariah Indonesia

Laa a’budu maa ta’buduun

“aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah"

Wa laa antum ‘aabiduuna maa a’bud

"dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah"

Walaa anaa ‘aabidum(n) maa ‘abadtum

"dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah"

Walaa antum ‘aabiduuna maa a’bud

"dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah."

Lakum diinukum waliya diin

"Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."

Ilustrasi ayah ajari anak mengaji.

Photo :
  • U-Report
  • Al-Falaq (waktu subuh)

Surat ini adalah yang ke-113 dan termasuk golongan surat Makiyah karena diturunkan di Mekah. Al-Falaq mendeskripsikan permohonan perlindungan seorang hamba dari kejatahan di waktu gelap, makhluk-Nya, sihir, dan sifat iri serta dengki.

Bismillahirrahmaanirrahiim

Qul a'uzuu bi rabbil-falaq

"Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh,"

Min syarri maa khalaq

"dari kejahatan makhluk-Nya,"

Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab

"dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,"

Wa min syarrin naffaatsaati fiil ‘uqad

"dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,”

Wa min syarri haasidin idzaa hasad

"dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.”

Ilustrasi berdoa.

Photo :
  • U-Report
  • An-Nas (manusia)

Surat ini merupakan urutan ke-114 sekaligus yang terakhir dari Al Quran. Diturunkan di Mekah, An-Nas menggambarkan penyebutan Allah SWT sebagai Tuhan dari semua manusia serta permohonan perlindungan dari jin dan sejenisnya.

Bismillahirrahmaanirrahiim

Qul A’uudzu birabbin-naas

“Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,”

Malikinnaaas

“Raja manusia,”

Ilaahin-naas

“sembahan manusia,”

Min syarril waswaasil khannaas

“dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,”

Al Ladzii yuwaswisu fii shuduurin-naas

“yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,”

Minal jinnati wannaas

“dari (golongan) jin dan manusia.”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya