BCF Buka Pendaftaran Relawan Khusus Pendamping Pasien TBC
- BCF
VIVA Edukasi – Bakrie Center Foundation (BCF) berkolaborasi dengan Yayasan Mentari Meraki Asa dan Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera menyelenggarakan program kerelawanan khusus untuk menangani kasus TBC di Medan dan Jember. Volunteer For Change merupakan program kerelawanan yang ditujukan untuk mahasiswa aktif minimal semester 1.
Sebelumnya BCF telah menyelenggarakan 2 kali kegiatan kerelawanan. Angkatan ketiga ini, BCF menaruh fokus untuk mendukung organisasi peduli TBC dengan memobilisasi relawan dari kalangan mahasiswa, untuk terlibat aktif dalam penanganan dan pencegahan TBC di Indonesia.
Saat ini pendaftaran telah dibuka dan akan berakhir pada 4 Desember 2022. Syarat utama untuk menjadi relawan pada Volunteer For Change 3 antara lain berstatus mahasiswa aktif, diutamakan berdomisili di Kota Medan atau Jember (sesuai pemilihan lokasi kegiatan relawan), memiliki passion untuk melakukan kegiatan sosial, memiliki komitmen tinggi, mampu bekerja sama dalam tim, serta bersedia untuk melakukan kegiatan secara offline sesuai dengan jadwal di masingmasing lokasi kerelawanan.
Pendaftaran relawan dapat dilakukan secara online pada link berikut ini bit.ly/GabungVfC3BCF. “Para relawan mahasiswa yang terpilih akan mendapatkan berbagai manfaat baik pada saat menjadi relawan maupun sesudahnya. Manfaat yang didapatkan oleh para relawan antara lain mendapat jejaring yang lebih luas baik antar individu mapun dengan organisasi non-profit di bidang penanganan TBC, menambah wawasan melalui capacity building rutin, membentuk personal branding sebagai generasi muda yang memiliki jiwa kepemimpinan dan empati, serta berkesempatan mendapatkan apresiasi jika terpilih menjadi Volunteer of The Month,” jelas Waode Rizky, Head of Public Relation BCF, dalam keterangannya yang diterima VIVA, Jumat (25/11).
Program ini akan dijalankan secara hybrid selama tiga bulan. Tantangan dalam mengelimiasi TBC di Indonesia bisa dibilang masih sangat banyak, mulai dari mengedukasi masyarakat, melakukan pelacakan suspect dan pasien TBC, hingga mengawal pengobatan pasien agar tidak mangkir pengobatan.
Dibutuhkan partisipasi aktif dari berbagai sektor termasuk masyarakat sebagai bagian dari stakeholder terbesar. Pemuda berperan penting dalam mengeliminasi TBC di Indonesia dengan kecepatannya dalam menyampaikan informasi mengenai pencegahan dan penanganan TBC dengan menggunakan berbagai platform. Kolaborasi ini diharapkan bisa menjadi #AksiBaik yang dapat terus memaksimalkan upaya untuk mengeliminasi TBC di Indonesia.