Kemendikbudristek Alokasikan Kuota PMDSU 2023 Lebih Banyak dari 2022
- U-Report
VIVA Edukasi – Direktur Sumber Daya Ditjen Diktiristek Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Mohammad Sofwan Effendi menyebut alokasi kuota Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) pada 2023 meningkat.
“Tahun depan, Ditjen Diktiristek mendapat alokasi beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) mencapai dua kali lipat dari saat ini sebanyak 300 penerima,” ujar Sofwan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (15/11).
PMDSU merupakan program beasiswa bagi sarjana unggul untuk melakukan percepatan pendidikan menjadi lulusan doktor dalam waktu empat tahun. Mereka dibimbing oleh promotor andal baik berdasarkan rekam jejak penelitian maupun pendidikan. Hingga kini, peserta PMDSU telah memasuki angkatan keenam.
Dia menjelaskan Indonesia harus bangkit dengan beasiswa supaya rasio antara penduduk dengan yang berkualifikasi S-2 dan S-3 semakin sedikit. Ia menyebutkan Ditjen Diktiristek menjadi satu-satunya lembaga yang bisa menyelenggarakan doktor dalam empat tahun.
“PMDSU menjadi program terobosan untuk dapat mempercepat lahirnya doktor muda Indonesia. Empat tahun lulus doktor maka akan cepat mencapai 2035 dengan kondisi SDM yang unggul. Hal tersebut merupakan keuntungan bagi Indonesia dengan dihuni anak-anak pintar dan cerdas yang siap berkontribusi di berbagai bidang,” kata dia.
Sofwan berharap para penerima beasiswa PMDSU selain memiliki kecerdasan otak dan intelektual, juga memiliki karakter dan integritas yang baik. Dengan demikian, mereka dapat berkontribusi bagi pembangunan dan kemajuan Indonesia di bidang yang mereka sukai.
Pelaksana tugas Sekretaris Ditjen Diktiristek Tjitjik Srie Tjahjandarie menyampaikan bahwa dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2024 jumlah SDM bergelar doktor di Indonesia harus sampai pada angka 20 persen. Namun, ia menyebutkan sampai saat ini capaian masih sekitar 16 persen dan harus mengejar empat persen untuk mencapai target.
“Oleh karena itu, pada tahun ini kita membahas dengan Bappenas dan juga Direktorat Jenderal Anggaran untuk tahun 2023 nanti Direktorat Sumber Daya dipaksa untuk dapat menargetkan jumlah awardee baru sebesar 300 penerima beasiswa, yang sebelumnya hanya sekitar 150 penerima,” kata Tjitjik.
Tjitjik menambahkan, Bappenas memberikan amanat dan mandat jika salah satu akselerasi untuk bisa memenuhi target RPJM yaitu melalui PMDSU.
“Apabila melalui program doktor reguler, kita perlu waktu minimal 7 tahun. Namun dengan adanya program PMDSU ini diharapkan kita dapat mencetak doktor dalam waktu 4 tahun. Sehingga saya berharap melalui kegiatan anjangsana ini sebagai bentuk program saling memacu satu dengan yang lain untuk selesai tepat waktu,” kata Tjitjik. (ANTARA)