Menulis Novel di Platform Bisa Raih Ratusan Juta Rupiah, Ini Tipsnya
- pixabay
VIVA Edukasi - Pandemi tentu saja menjadi salah satu masa tersulit bagi hampir setiap kalangan. Namun, ternyata masa pandemi juga dijadikan sebagai quality time karena seorang ibu rumah tangga dapat memanfaatkan momen tersebut mencari uang.
Sejak awal berdiri hingga akhir Oktober 2022, Komunitasi Bisa Menulis atau yang akrab disapa KBM App telah memberikan bagi hasil untuk penulis sebesar Rp 20.131.641.576 (Dua puluh miliar lebih). Penulis tersebut berasal dari kalangan pedangan online shop, anak kuliahan dan ibu rumah tangga.
KBM App didirikan pada awal Mei 2020 saat pandemi masih menghantui masyarakat Indonesia. Pendiri KBM App pun saat itu tidak berani saling bertemu bahkan untuk sekadar mengadakan meeting pertama. Semua dilakukan dari jarak jauh, ada Tendi Murti di Cirebon, Dewa Eka Prayoga di Bandung, Risan dan Oki Maulana (di Bogor) serta Isa Alamsyah di Depok.
"Alhamdulillah, hanya dalam jangka waktu tiga bulan KBM App sudah mencetak profit secara signifikan dan mengalami perkembangan secara eksponensial," kata Isa Alamsyah selaku CEO KBM App kepada awak media belum lama ini di Jakarta Convention Center.
Sejak berdiri hingga awal November 2020, KBM 987.015 downloader. Lebih dari 73.721 user KBM adalah penulis yang sudah mulai berkarya dan 6.185 di antara sudah berpenghasilan. Setiap hari lahir rata-rata hadir 300 cerita dan 1.500 bab baru, serta 150.000 aktivitas baca.
"Saat ini di KBM App, tercatat, ada 208.020 cerita yang terbagi menjadi mencapai 1.637.067 bab. Total view di KBM App mencapai 452.294.816 kali. KBM juga menaungi 160 komunitas kepenulisan di Indonesia dari Aceh hingga Papua," tutur dia menambahkan.
Sekalipun tidak direncanakan secara khusus sebagai aplikasi untuk perempuan atau ibu rumah tangga, secara alamiah KBM menjadi ajang penulis perempuan bersinar. Kalau di tempat lain isunya adalah bagaimana memberdayakan perempuan, di KBM App justru para penulis pria yang berjuang untuk bisa eksis.
"Tapi saya tetap berterima kasih kepada mereka. Tapi kata pembaca saya abaikan saja kak, aku bilang gak apa apa, biarkan mereka tunjukkan kesal mereka supaya saya belajar. Jadi 2018 udah mulai posting dan santuy aja kalau dikritik. Aku ikuti dan aku pelajari. Tetap aku googling dan akhirnya ada novel yang dipinang. Jadi hasil ratusan juta itu bukan langsung," kata Majarani salah satu penulis.
Begitu juga dengan Dwi Indrawati, ia tak sungkan menantang komentar yang mengkritik dirinya. "Tulisan pertama itu lebih barbar daripada pembaca. Kalau aku bilang aja "emang kamu bisa bikin tulisan lebih bagus daripada aku?"Â ujar Dwi.
Berbeda dengan Casanova, ia tak bermodalkan pengetahuan menulis, hanya lewat website. Namun dirinya berhasil meraih ratusan juta rupiah.
"Karena aku udah punya pembaca di platform gratis. Biasanya aku tampung ke gratis, ke grup WA dan Telegram. Biasanya bab baru aku akan bikin spoiler dan part yang menarik, aku cari visual yang berjalan atau video gitu, gitu sih. Jadi pembacaku bisa melihat part-partyang menarik itu, kalau mereka suka mereka ikut ke KBM App," tutur Casanova menjelaskan.