Padus Undip Borong Piala di Busan Choral Festival and Competition, Ganjar: Bukan Kaleng-kaleng
- Istimewa
VIVA Edukasi – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menerima kunjungan mahasiswa Paduan Suara (Padus) Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (PSMT Undip) Semarang di Puri Gedeh pada Jumat, 4 November 2022.
Paduan suara yang terdiri dari 44 mahasiswa dan 1 konduktor itu baru saja memborong piala pada ajang Busan Choral Festival and Competition ke-18 yang diselenggarakan di Korea Selatan pada 19 hingga 22 Oktober 2022 lalu.
Dalam kompetisi tersebut, PSMT Undip menyabet empat piala sekaligus, yakni Grand Prix Champion, 1st Prize Winner for Classical Mixed & Equal Category (dengan nilai 93.2), 3rd Prize Winner for Ethnic Category (dengan nilai 93.6) dan The Best Presentation in Ethnic Category.
"Tidak hanya nyanyi tapi mengajak orang untuk mengerti pesan seni dan menunjukkan pada publik kawan-kawan ini anak muda berprestasi dan tidak kaleng-kaleng. Terbukti lomba di kelas dunia mendapatkan grand prize," kata Ganjar saat menerima PSMT Undip.
Lebih lanjut Ganjar menyampaikan, bakat dan keterampilan para mahasiswa paduan suara tersebut masih sangat mungkin untuk dikembangkan lebih jauh lagi.
Ganjar pun tampak terpukau saat PSMT Undip menyanyikan lagu Lir-Ilir dan Gambang Semarang di Puri Gedeh dengan indah dan merdu.
"Jangan merasa besar tapi orang-orang masih ngga tau, maka komunikasinya harus bagus. Bisa diupload di mana-mana, Instagram, Youtube. Temen-temen mesti bisa mengekspos. Nyanyi aja gitu, bisa cover atau lagu sendiri dan minta izin siapa tau nanti orang yang menemukan bakat itu bisa mensponsori," ujar Ganjar.
Sementara itu Helena, selaku Ketua PSMT Undip menyebutkan ia dan rombongan harus melewati perjalanan yang panjang untuk bisa tampil di Busan Choral Festival and Competition di Korea Selatan. Ia mengaku puas dengan perjuangan yang dilakukan dan akan terus berlatih untuk kejuaraan yang lebih besar lagi.
"Di Korea Selatan kemarin kami ikut 2 kategori, pertama classical mix itu kami juara 1 dan yang kedua kategori etnik kami juara 3. Dari kategori classical mix karena juara 1 kami lanjut ke babak grand prix yang dilombakan antara juara 1 dari tiap kategori, Puji Tuhan kami juara 1 lagi jadi kami dapat gelar grand champion," jelas Helena.
Ia juga mengaku senang dan sangat bangga bisa bertemu serta tampil di hadapan orang nomor satu di Jawa Tengah.
"Kebetulan ini pertama kali kami bertemu Pak Ganjar, tentu kami sangat senang dan ngga menyangka juga. Harapannya kami bisa semakin berkembang dan berprestasi sampai di tingkat Eropa dan bisa membawa grand champion Eropa," ungkap Helena.