Ekspansi ke Indonesia, Akademi Bahasa Asal Singapura Ini Pakai Kurikulum Standar Eropa
- Instagram/british
VIVA Edukasi – Akademi bahasa online asal Singapura, VivaLing, menegaskan bahwa Keterampilan dan kemahiran berbahasa asing menjadi nilai tambah bagi seseorang dalam bersosialisasi dan masuk ke dunia kerja di era digital saat ini.
Kemampuan inilah yang coba ditingkatkan dengan menawarkan bimbingan langsung dalam 5 bahasa yaitu Inggris, Spanyol, Cina, Jerman, dan Prancis. VivaLing diketahui didirikan pada tahun 2013 dan berkantor pusat di Singapura.
Chief Executive Officer VivaLing, Peng Li mengungkapkan, ada dua masalah yang ingin diselesaikan dengan fokus pengajaran VivaLing. Masalah pertama yang adalah tentang pembelajar bahasa.
"Ada ratusan ribu orang di seluruh dunia mempelajari satu atau lebih bahasa di sekolah. Namun, setelah bertahun-tahun belajar, sebagian besar orang yang sama ini tidak dapat merangkai kalimat yang paling sederhana sekali pun," kata Peng Li dikutip dari keterangannya, 4 November 2022.
Kedua lanjut dia adalah peningkatan kualitas guru. Guru ditegaskan sangat menginspirasi para muritnya dan perlu merasa terhubung dengan konten mereka dan peserta didik mereka. Ketika bekerja dalam lingkungan 'pengajaran berbasis industri', mereka memiliki motivasi yang rendah, merasa tidak terinspirasi dan terbatas dalam hubungan manusiawi yang dapat mereka buat.
"Guru perlu diberdayakan untuk mewujudkan potensi penuh mereka untuk menginspirasi. Jadi di sini kita. Dengan memanfaatkan teknologi, kami menjembatani guru bahasa yang berkualitas dengan konten yang dipersonalisasi dan otentik untuk memberdayakan aplikasi bahasa jangka panjang untuk anak-anak berusia 3 hingga 18 tahun," jelas dia.
Sejauh ini, VivaLing telah memberikan lebih dari 350 ribu sesi khusus pembelajaran bahasa kepada lebih dari 10 ribu siswa dari lebih dari 120 negara, dengan tingkat kepuasan pelanggan mencapai 96 persen. Lewat pembelajaran yang diterapkan VivaLing ingin membantu anak-anak memanfaatkan kesempatan usia terbaik mereka untuk belajar bahasa ke tingkat yang lebih dalam.
Lebih lanjut menurut dia, VivaLing fokus membangun ekosistem pembelajaran untuk menyediakan konten pengajaran yang dinamis kepada pengajar, alat pelacakan kemajuan pembelajaran yang jelas dan alat personalisasi bagi mereka untuk menyesuaikan konten dan kecepatan pengajaran berdasarkan tujuan dan kemajuan pembelajaran masing-masing siswa.
Lewat strategi pembelajaran yang diberi nama ViLLA, VivaLing mendorong dan memotivasi para siswa menggunakan bahasa yang dipelajari untuk bersosialisasi dengan guru mereka. Dalam survei pelanggan tahun 2021, 96 persen siswa yang belajar di VivaLing menilai kursus yang diberikan mampu meningkatkan motivasi mereka.
"Kami memanfaatkan sepenuhnya teknologi dengan menawarkan lebih banyak hal yang tidak dapat dilakukan oleh akademi offline kenyamanan, fleksibilitas, wawasan dan data yang kuat, dan eksposur tanpa batas. Kami hanya mempekerjakan guru bahasa profesional asli dari seluruh dunia dan itu memberi kesempatan kepada siswa untuk mengekspos aspek budaya bahasa," tutur Peng Li.
Sementara itu, VivaLing menerapkan kurikulum dan perkembangan pembelajaran berstandar The Common European Framework of Reference for Languages (CEFR) yang merupakan kerangka acuan umum Eropa untuk bahasa. Contohnya, VivaLing memiliki 15 level untuk kursus bahasa Inggris tingkat dari K1 hingga C2.
Setidaknya, ada 2 hal utama bagi VivaLing untuk mengukur tingkat keberhasilan siswanya yaitu motivasi mereka untuk belajar bahasa dan kemajuan mereka dalam menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. VivaLing menyelenggarakan penilaian bahasa setiap tahun untuk pelajar reguler. Hal ini untuk menilai kemampuan bahasa para siswa dalam berbicara, membaca, menulis dan mendengarkan.
Ekspansi ke Indonesia
VivaLing menilai tenaga kerja yang terdidik dan terampil telah terbukti menjadi komponen penting bagi keberhasilan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di semua negara berkembang. Hal ini menjadi landasan bagi VivaLing untuk melakukan ekspansi ke Indonesia.
Selain itu, saat ini Indonesia juga sedang melakukan perubahan besar-besaran pada sistem belajar di mana Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Nadiem Anwar Makarim membawa pendekatan baru untuk memodernisasi pendidikan di Indonesia.
Kemudian, pertimbangan lain VivaLing untuk ekspansi ke Indonesia yaitu karena Indonesia masuk dalam 5 besar negara pengguna smartphone dan internet di dunia. PascaCOVID-19, Teknologi Pendidikan dunia akan booming. Penyedia kelas online, aplikasi konferensi video, dan lainnya mengincar siswa dan guru yang paham teknologi di Indonesia.
VivaLing juga berfokus pada siswa berusia 3-18 tahun yang memiliki kebutuhan untuk mencari kelas bahasa tambahan di luar sekolah untuk meningkatkan keterampilan komunikasi bahasa mereka, persiapan ujian khusus atau akibat dari paparan budaya.
"Karena kami mempekerjakan guru dari Eropa, AS, Inggris, dan Afrika Selatan, harga kami saat ini sedikit mahal untuk pasar Indonesia. Keluarga kelas menengah ke atas bisa menjadi target pasar yang lebih baik untuk produk kami. Namun, kami dapat menyesuaikan produk kami untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam skala besar," jelas Peng Li.