5 Tokoh Penting di Balik Sejarah Sumpah Pemuda
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Edukasi – Indonesia merayakan hari sumpah pemuda ke 94 yang jatuh pada 28 Oktober 2022. Pada perayaan tersebut, penerus bangsa diharapkan terus memajukan negara tercinta.
Sumpah pemuda dilatarbelakangi oleh Kongres Pemuda II. Kongres yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) menghasilkan rumusan yang kita kenal seperti sekarang.
Ikrar sumpah pemuda yang berisi semangat menegakan berdirinya tanah air. Sumpah pemuda tentu tidak lepas dari para pahlawan yang berjasa. Berikut adalah 8 tokoh penting di balik sejarah sumpah pemuda yang VIVA rangkum dari berbagai sumber:
1. Soegondo Djojopoespito
tokoh penting dibalik sejarah sumpah pemuda adalah Soegondo Djojopoespito. Pria kelahiran 1905 adalah seorang pendiri PPPI. Dalam Kongres Pemuda II, ia juga berperan sebagai Ketua.
Selain sebagai ketua panitia dari Kongres Pemuda II, sejak duduk di bangku kuliah Soegondo sudah meniti kariernya sebagai seorang pejuang nasionalisme yang dilanjutkannya dalam mengikuti kegiatan Kongres Pemuda I pada tahun 1926.
Memiliki keinginan yang kuat untuk memerdekakan Indonesia semakin terpacu ketika membaca majalah Indonesia Merdeka, memuatnya terinspirasi untuk membuat sebuah perkumpulan yang berisikan para pelajar dan pelajar dalam tanpa semangat kemerdekaan.
Pada tahun 1926 Soegondo membentuk Perhimpunan pelajar-pelajar Indonesia diketuai oleh Sigit, hingga satu tahun kemudian posisi tersebut diserahkan kepada Soegondo.
2. Mohammad Yamin
Mohammad Yamin atau yang kerap disapa M Yamin adalah seorang sekretaris Kongres yang diketuai oleh Soegondo. Awalnya, M Yamin terpilih menjadi calon ketua, namun untuk menjadi ketua dibutuhkan seseorang yang netral sedangkan M Yamin berasal dari Jong Sumatra.
Ketika sesi akhir dari Kongres Pemuda II, ia mengusulkan sebuah rumusan resolusi dan menuliskannya dalam secarik kertas, yang berisi 3 kalimat yaitu satu bangsa dan satu bahasa yang kemudian menjadi sumpah trilogi sumpah pemuda
3. Soenario Sastrowardoyo
Soenario Sastrowardoyo merupakan seseorang yang aktif dalam kegiatan nasionalisme. Ia bergabung dengan Manifesto 1050 sebagai Sekretaris II Perhimpunan Hindia, dan pada Kongres Pemuda II Soenario berperan sebagai latar belakang latar belakang yang memiliki pengalaman dalam sebuah organisasi.
4. Wage Rudolf Soepratman
Tokoh yang dikenal sebagai pencipta lagu Indonesia Raya ini meminta Soegondo sebagai ketua dari Kongres Pemuda II untuk mendengarkan lagu ciptaannya.
Dikarenakan pada saat itu Kongres dijaga ketat oleh para polisi Hindia Belanda, Soegondo memberikan izin memperdengarkan lagu tersebut melalui lantunan biola karena adanya kata-kata merdeka yang ditakutkan dapat memicu pembubaran bahkan penangkapan.
5. Dolly Salim
Di usianya yang masih 15 tahun kala itu, Dolly menjadi orang pertama yang menyanyikan lagu Indonesia Raya di depan publik.
Ia terpilih untuk menyanyikan lagu-lagu tersebut ketika Kongres Pemuda II ditutup oleh lantunan biola lagu Indonesia Raya oleh W.R. Soepratman, yang meminta lagi tersebut untuk dinyanyikan. Dolly kemudian naik ke atas sebuah kursi dan menyanyikan lagu tersebut dengan menghilangkan kata merdeka.