FKG UGM Ajarkan Siswa Berkebutuhan Khusus Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Tim FKG UGM melatih para siswa berkebutuhan khusus
Sumber :
  • antara

VIVA Edukasi – Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Gadjah Mada (UGM) meningkatkan kemampuan kesehatan para siswa berkebutuhan khusus atau difabel di Yogyakarta untuk mencegah penyakit gigi dan mulut melalui program pengabdian masyarakat.

"Program ini merupakan langkah konkret dalam usaha peningkatan kesehatan gigi dan mulut sejak dini bagi individu berkebutuhan khusus," kata Ketua Pelaksana Program Pengabdian Masyarakat dari FKG UGM Leny Pratiwi Arie Sandy melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Rabu (26/10).

7 Cara Merapatkan Gigi yang Renggang agar Senyum Semakin Menawan

Tim FKG UGM melatih para siswa berkebutuhan khusus

Photo :
  • antara

Kesehatan Gigi Anak, Kunci untuk Tumbuh Kembang dan Kepercayaan Diri yang Lebih Baik

Menurut dia, program pengabdian yang digelar di SLBN 1 Bantul itu berlangsung Agustus hingga Oktober 2022 dengan tema Pembentukan Kader Kesehatan Gigi dan Mulut "A Hero Triangle" sebagai Pelopor Pemberdayaan Guru dan Orangtua Anak Special Needs.
Ingin Karang Gigi Hilang Tanpa ke Dokter? Ini 4 Cara Mudah yang Harus Anda Tahu!


"Tujuan utama dari program ini menciptakan kemandirian bagi SLB dan juga para orang tua dari anak berkebutuhan khusus menggunakan pendekatan yang inovatif," ujar Leny.

Menurut dia, tenaga kesehatan nonprofesional dapat diberdayakan berupa kolaborasi orangtua, guru, dan siswa dengan memberikan pendidikan kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak berkebutuhan khusus.

Kegiatan pengabdian masyarakat itu mencakup aktivitas pelatihan selama empat pekan berupa Dental Health Education (DHE) menggunakan alat peraga yang inovatif dan interaktif berupa flipchart, komik gigi, dan "a dental phantom doll" disertai audio serta praktik menyikat gigi dengan benar.

Kampus Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Photo :
  • www.ugm.ac.id


Pembina Klinik Perawatan Rongga Mulut Anak Berkebutuhan Khusus FKG UGM Indah Titien mengakui bahwa anak-anak berkebutuhan khusus merupakan kelompok berisiko tinggi terhadap masalah kesehatan gigi dan mulut.

Sementara, menurut dia, penyandang disabilitas di DIY termasuk kategori tinggi.

Mengacu hasil Riskesdas 2018, jumlah penyandang disabilitas usia 5-17 tahun di DIY menempati posisi terbanyak kedelapan (4,8 persen) dibanding provinsi lainnya di Indonesia.

Berdasarkan data dari Dinas Sosial DIY pada 2019, penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) kategori anak dengan kedisabilitasan ( 0-18 tahun) sebanyak 2.075 anak.

"Mereka membutuhkan bantuan dan kerja sama dengan orang lain dalam memelihara kesehatan gigi dan mulutnya," kata Indah. (ANTARA)
Ilustrasi Bau Mulut

Bau Mulut Mengganggu? Inilah 10 Cara Alami yang Dijamin Ampuh

Atasi bau mulut dengan 10 cara alami yang dijamin ampuh! Temukan solusi mudah dan aman untuk mendapatkan napas segar sepanjang hari.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024