UI Sambut Baik Kerja Sama dengan University of Melbourne
- Biro Humas dan KIP UI
VIVA Edukasi – Universitas Indonesia (UI) menyambut baik kerja sama dengan University of Melbourne. Hal ini tidak lepas dengan hubungan kemitraan antara Australia dan Indonesia di bidang riset yang sudah terjalin sejak 2018 lewat kerja sama berjudul Partnership for Australia-Indonesia Research (PAIR).
“Berdasarkan hubungan kerja sama yang telah terjalin sebelumnya, menunjukkan bahwa UI- University of Melbourne memiliki berbagai platform yang potensial untuk berkolaborasi di kegiatan riset dan inovasi. Pertemuan ini diharapkan untuk menghasilkan ide kerja sama yang produktif bagi hubungan kedua kampus. Serta, melalui pertemuan ini mampu memperluas kerja sama ke sektor teknik dan FMIPA,” ujar drg. Nurtami, Ph.D, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, Universitas Indonesia (UI) dalam keterangannya yang diterima VIVA, Jakarta, Minggu (23/10).
Pernyataan wakil rektor itu disampaikan saat menerima kunjungan delegasi dari The University of Melbourne, di Gedung Rektorat UI pada Senin (17/10).
Kedatangan mereka disambut oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, M.Sc., Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, drg. Nurtami, Ph.D., Sp,OF(K), dan para dekan yang memiliki potensi kolaborasi dengan University of Melbourne.
Selama lebih dari satu dekade, UI dan University of Melbourne berkolaborasi, terutama dengan Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, M.Sc. mengatakan, “Pertemuan ini ditujukan UI untuk memperluas area kolaborasi ke beberapa fakultas dan program studi lainnya, seperti Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam— utamanya Aktuaria, serta Fakultas Teknik. Program double degree dan atau single degree menjadi salah satu usulan yang diajukan oleh UI pada kerja sama di masa mendatang. Selain itu, klaster ilmu kesehatan dan klaster teknik menjadi sektor unggulan yang UI tawarkan untuk proyek kolaborasi UI-University of Melbourne.”
Professor Michael Welsey sepakat dengan hubungan antara UI-University of Melbourne yang patut dibanggakan berkat konsistensi dan keberhasilan yang dicapai sampai saat ini, terutama sejak kesepakatan formal keduanya di tahun 1995. Menurut Michael, University of Melbourne sangat terbuka untuk menjalin kerja sama yang lebih luas dan bermanfaat untuk masa mendatang.
Delegasi lainnya, Professor Vedi Hadiz mengatakan bahwa pertemuan ini merupakan kesempatan bagi kedua kampus untuk kembali terkoneksi, setelah Covid-19 menjadi tantangan bagi mitra untuk berdiskusi secara langsung dan produktif. “Dengan diskusi ini, kedua kampus berusaha untuk mengidentfikasi kerja sama secara mendalam dan meluas. Dalam bidang pendidikan, University of Melbourne dapat menjadi model bingkai pendidikan tinggi yang berkualitas bagi UI, atau Indonesia,” katanya.
Salah satu program studi di UI yang menarik perhatian University of Melbourne adalah Aktuaria, sehingga Dekan FMIPA UI, Dede Djuhana, Ph.D., menyampaikan, “Melihat kolaborasi di bidang terkait sebagai titik yang potensial untuk didiskusikan lebih lanjut. Hal ini turut menyangkut kolaborasi di progam riset dan mobilitas.”
Wakil Dekan FEB UI menambahkan bahwa di FEB UI terdapat program studi aktuaria untuk jenjang magister. Ia berharap ke depannya terbuka potensi atau peluang kerja sama selanjutnya. Prof. Heri Hermansyah dan Prof. Semiarto Aji Purwanto mengatakan bahwa pihaknya berusaha meningkatkan keterlibatan fakultas mereka pada kesepakatan kerja sama dengan University of Melbourne.
Pada akhir bulan Juli 2022, FT UI telah melakukan pertemuan dengan University of Melbourne terkait tiga agenda kerja sama yang perlu ditindaklanjuti, antara lain: (1) skema pembiayaan untuk konsorsium; (2) pelatihan tenaga pengajar dan riset di sektor pendidikan dengan metode yang telah disepakati; serta (3) kelanjutan double degree program. Sementara itu, FISIP UI juga mengusulkan beberapa kolaborasi riset yang potensial bagi keberlanjutan hubungan kedua kampus, terutama setelah keterhambatan yang ada selama pandemi.
Direktur Penelitian dan Pengembangan UI, Munawar Khalil, Ph.D menjelaskan bahwa kerja sama riset antara UI-UOM banyak diinisiasi oleh platform PRIME. Saat ini, PRIME telah menjadi konsorsium model bagi LPDP, dan terus berusaha mengembangkan masa depan proyek terkait dengan beberapa topik pokok yang akan dilaksanakan, seperti (1) bioteknologi dan bioteknik; (2) smart city; (3) energi terbarukan; hingga (4) kecerdasan artifisial (AI). Ada skema lain yang dapat digunakan oleh UI-University of Melbourne untuk membiayai kerja sama kedua kampus, terutama dalam hal riset.
Delegasi University of Melbourne juga antusias dalam meningkatkan program mobilitas bagi mahasiswa undergraduate, atau postgraduate di FT dan Fakultas Ilmu Komputer. Mereka juga terlibat di dalam program inbound UI dalam program semester pendek, atau summer/winter school untuk mahasiswa.
University of Melbourne menggarisbawahi signifikansi pertemuan ini sebagai langkah penting bagi Indonesia-Australia untuk menjalin hubungan diplomatik yang positif. UI menjadi salah satu kampus yang strategis bagi komitmen Australia untuk memperkuat hubungan mereka dengan Indo-Pasifik.