Kemenag Susun Modul Peningkatan Literasi Siswa Madrasah Ibtidaiyah hingga Aliyah

Para siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kota Depok, Jawa Barat. (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan

VIVA Edukasi – Kementerian Agama (Kemenag) menindaklanjuti hasil Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia untuk Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah dengan menyusun modul peningkatan literasi siswa madrasah.

"Modul yang disusun akan memandu guru meningkatkan literasi siswa," kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag M. Ali Ramdhani di Jakarta, Rabu (12/10).

Dhani menjelaskan, penyusunan modul dilakukan berdasarkan lima tingkat kemahiran siswa berdasarkan hasil asesmen kompetensi, yakni perlu pendampingan, dasar, cakap, terampil, dan perlu ruang kreasi. 

Cegah Judi Online, Kemenag Kerahkan 5.940 KUA dan Penyuluh Agama

Kantor Kementerian Agama

Photo :
  • antara

Kemenag Selenggarakan Forum Sharia Internasional yang Dihadiri 14 Negara, Ini yang Jadi Pembahasan

Menurut dia, modul tersebut akan menjadi panduan bagi para pengajar untuk memperbaiki pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Ribuan Orang di Sumbar Daftar Jadi Calon Petugas Haji 2025


"Saya berharap supaya modul dapat memandu guru dengan mudah dan praktis," kata dia.

Kementerian Agama melaksanakan lokakarya penyusunan modul peningkatan literasi siswa madrasah dari 11 sampai 13 Oktober 2022 di Jakarta.

Lokakarya tersebut diikuti oleh koordinator guru dan pengawas madrasah, penyusun instrumen, wakil koordinator penyusun instrumen, tim pakar instrumen, dan tim pakar modul, serta tim psikometri dari Universitas Gadjah Mada dan Universitas Brawijaya.

Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Kurikulum dan Evaluasi Pendis Kemenag Suwardi mengatakan bahwa Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) 2022 diikuti oleh 12.156 Madrasah Ibtidaiyah, 516 Madrasah Tsanawiyah, dan 313 Madrasah Aliyah.

"Pelaksana AKMI tahun ini adalah madrasah yang tahun lalu belum ikut serta," kata dia.

Ia menjelaskan bahwa asesmen kompetensi siswa madrasah merupakan metode penilaian yang komprehensif untuk mendiagnosis kelebihan dan kelemahan siswa berkenaan dengan literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains, dan literasi sosial budaya, termasuk survei karakter.

"Hasil asesmen dapat digunakan oleh guru dan madrasah untuk memperbaiki layanan pendidikan yang dibutuhkan siswa sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran," kata dia.

Ia menambahkan, penyusunan modul peningkatan literasi merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan madrasah binaan Kementerian Agama. (ANTARA)