Mengenal Budidaya Ikan Lele, dari Bibit hingga Panen
- ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
VIVA Edukasi – Budidaya Ikan lele memang makin diminati, apalagi sejak Indonesia terkena dampak pandemi Covid-19 beberapa tahun kebelakang. Budidaya Ikan lele saat ini menjadi salah satu hal yang diminati saat ini dalam dunia budidaya. Ikan lele sendiri merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang dapat hidup dalam tingkat kepadatan yang tinggi.
Lele sendiri memiliki tingkat konversi pakan yang dapat dijadikan sebagai bobot tubuh yang tergolong baik. Tak heran, budidaya ikan lele saat ini menjadi pilihan bisnis yang sedang naik daun.
Namun, budidaya ikan lele bukanlah tanpa risiko. Ikan lele termasuk jenis ikan yang unik karena bersifat nokturnal dan kanibal. Jadi, budidaya ikan yang satu ini juga tetap memiliki risiko akan kegagalan panen apabila tidak dilakukan dengan benar dan tekun.
Berdasarkan data statistik yang dikeluarkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), produksi ikan lele di tahun 2020 untuk seluruh wilayah Indonesia mencapai angka 347.511 ton. Tak dapat dipungkiri lagi jika ikan lele memang merupakan salah satu komoditas favorit untuk konsumen di Indonesia.
Nah jika kamu berminat untuk memulai susaha budaya ikan lele, maka hal pertama sebelum memulai budidaya ikan lele adalah memilih bibit lele yang unggul.
Memilih Bibit Lele
Sebelum memulai budidaya, haruslah memilih bibit lele yang unggul untuk digunakan. Bibit lele yang unggul bisa membuat lele cepat tumbuh besar dan tidak mudah terserang penyakit.
Selain itu, memilih bibit lele dengan kualitas baik juga akan menghasilkan lele yang berwarna terang serta aktif dan gesit saat diberi makan. Untuk hal ini, kamu bisa mencoba memilih bibit lele jenis dumbo. Bibit lele yang satu ini memiliki perawatan yang terbilang mudah dan tidak ribet.
Cara Budidaya Ikan Lele
Metode yang pertama dan cukup sering dilakukan adalah budidaya lele di kolam terpal. Kolam terpal sendiri merupakan salah satu medium favorit karena proses pembuatannya yang mudah dan lebih murah biayanya. Anda hanya perlu menyiapkan lahan kosong, kolam terpal, dan benih dari ikan lele.
1. Siapkan Lahan yang Cukup Luas
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan lahan kosong dengan ukuran yang cukup luas. Kamu dapat melakukannya di halaman belakang rumah atau menyewa tanah kosong untuk membuat media kolam terpal untuk lele nantinya.
2. Buat Kolam Terpal
Setelah lahan siap, Anda bisa langsung menyiapkan kolam terpal. Bentuk terpal menjadi lingkaran atau persegi panjang dan berdiri tegak. Kamu bisa mengganjalnya dengan susunan batu bata ataupun besi, sehingga kolam nantinya akan dapat diisi dengan air.
3. Pengisian Air ke Kolam
Setelah kolam terpal siap, kamu bisa mulai mengisinya dengan air hingga tingginya mencapai sekitar 30 cm. Diamkan kolam selama kurang lebih satu minggu hingga tumbuh lumut serta fitoplankton pada kolam. Setelah itu, isi kembali kolam dengan air hingga setinggi 80 cm.
4. Mulai Menebar Benih
Setelah kolam siap dan diisi dengan air, langkah selanjutnya adalah mulai menebar benih ke kolam. Pastikan benih yang digunakan adalah benih yang berkualitas.
Dalam proses penyebaran benih, jangan lakukan penyebaran benih secara langsung. Letakkan sebagian benih terlebih dahulu ke dalam ember, lalu masukkan ember secara perlahan ke dalam kolam. Biarkan benih lele keluar dengan sendirinya dari ember. Lakukan proses tersebut secara berulang dengan jeda 30 menit antar prosesnya.
Jika memang memungkinkan, lakukan proses penebaran benih di pagi atau malam hari. Karena di waktu-waktu tersebut suhu air berada dalam keadaan yang sejuk dan baik untuk perkembangan benih lele.
Proses Perawatan Ikan Lele
Meskipun tergolong mudah untuk dirawat, budidaya ikan lele tetap memerlukan ketekunan dalam perawatannya. Berikan pelet 3 kali sehari di jam 7 pagi, 5 sore, dan 10 malam.
Kamu juga harus memperhatikan volume air yang berada di dalam kolam. Volume air harus selalu disesuaikan dengan umur dan ukuran dari lele. Direkomendasikan untuk bulan pertama, ketinggian air sekitar 20 cm. Di bulan kedua naik menjadi 40 cm dan di bulan ketiga tinggi air sekitar 80 cm.
Panen Budidaya Ikan Lele
Salah satu tanda lele siap dipanen adalah warna dari air kolam. Apabila warna air yang tadinya hijau lumut telah berubah menjadi kemerahan, hal tersebut menandakan bahwa ikan lele telah siap untuk dipanen.
Perubahan warna menjadi merah kecoklatan biasanya disebabkan karena adanya plankton atau diatom dan alga rhodophyta yang bertahan hidup terhadap bahan organik tinggi. Juga dikarenakan adanya pertumbuhan bakteri lain, sehingga ada banyak biota air tawar hidup bersamaan dan membentuk flok. Kondisi seperti ini dibutuhkan saat lele dalam masa panen.
Kamu bisa langsung menyeroknya dengan jaring besar dan mulai menjual lele tersebut ke konsumen.
Budidaya Ikan Lele di Ember
Jika kamu tidak memiliki lahan yang terlalu luas untuk dibuat kolam, maka cara budidaya yang kedua ini bisa jadi opsi kedua. Budidaya ikan lele ternyata juga dapat dilakukan di dalam ember.
1. Persiapkan Perlengkapan Dasar
Peralatan dasar yang harus disiapkan antara lain adalah ember berukuran 80 liter atau yang memiliki diameter 50 cm. Selain itu, kamu juga memerlukan bibit dari ikan lele serta strimin.
2. Ikan Lele di Ember
Pertama, kamu harus melubangi ember pada bagian bawah samping untuk saluran pembuangan. Kemudian isi ember dengan air, namun usahakan jangan terlalu penuh agar lele tetap mendapat udara yang cukup. Diamkan air dalam ember selama kurang lebih 3 hari.
Setelah itu, kamu bisa langsung memasukkan benih lele ke dalam ember. Perlu diperhatikan, jumlah maksimum benih yang masuk ke dalam 1 ember berukuran 80 liter adalah sebanyak 60 benih.
Gunakan strimin sebagai penutup ember agar nantinya ikan lele tidak meloncat keluar dari ember. Letakkan ember di tempat yang mendapatkan cukup sinar matahari.
3. Perhatikan Pakan untuk Lele
Untuk 60 ekor lele, kamu hanya perlu menyiapkan 4 kg pakan saja dan berikan sebanyak 3 kali dalam sehari. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa ikan lele merupakan jenis hewan nokturnal, jadi kamu juga harus memberikan pakan pada malam hari. Hal tersebut agar lele terhindar dari kelaparan yang dapat berujung pada kanibalisme lele.
4. Bersihkan Air dan Ember
Sama halnya dengan budidaya ikan yang lain, ikan lele pun tak bisa hidup di lingkungan air yang kotor. Oleh karena itu, usahakan untuk rutin membersihkan air dalam ember minimal seminggu sekali agar kebersihan airnya tetap terjaga.