Mengenal Budaya dan Silat Asli dari Banten
- Istimewa
VIVA Edukasi – Sebuah festival budaya dan silat asli dari Provinsi Banten digelar baru-baru ini. Festival ini ingin menunjukkan warisan asli leluhurnya, ratusan pesilat menampilkan aksi gerakan silat terbaiknya.
Peringatan hari lahir atau milad Kesenian Tari Tjimande Kolot Kebon Djeruk Hilir (Kesti TTKKDH) ke-79 digelar secara akbar di Stadion Madya, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat.
Berbeda dengan milad sebelumnya, peringatan tahun ini digelar skala nasional dikemas dalam Festival Keceran Tjimande, dari Banten untuk Indonesia. Ribuan Pendekar Kesti TTKKDH yang ahli pencak silat dari berbagai daerah di Banten menghadiri acara ini.
Sedikitnya 30 ribu para pendekar mengikuti ritual keceran itu dari berbagai paguron TTKKDH yang ada di Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten juga ada DKI Jakarta dan Lampung.
Rangkaian acara mewarnai milad kali ini. Dari pertunjukan Pentas Budaya KESTI TTKKDH Kampung Jawara KESTI TTKKDH, Laskar Urutan Cimande, Pengobatan Alternatif hingga penampakan Golok Raksasa Ciomas dan Paku Raksasa Al Madad serta pertunjukan Debus. Puncaknya digelar Ritual Keceran Tjimande yang merupakan tradisi Kesti TTKKDH dengan menampilkan seni bela diri Pencak Silat.
Hadir dalam kegiatan ini Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo selaku Ketua Dewan Pembina DPP Kesti TTKKDH, Ketua Umum Kesti TTKKDH H. Wahyu Nurjamil, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran, Wakapolda Banten Brigjen Pol Drs. Ery Nursatari, Pj. Gubernur Banten Al Muktabar dan tokoh agama Provinsi Banten.
Pembukaan acara tersebut resmi dilaksanakan dengan menyambut Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
"Generasi muda lanjutkan seni budaya Kesti TTKKDH, harus terus dijaga dibesarkan," pesan Kapolri dalam keterangannya yang diterima VIVA, Jakarta, Sabtu (9/10).
Untuk diketahui, Ketua DPP Kesti TTKKDH, Wahyu Nurjamil menjelaskan tradisi Keceran dalam milad lembaganya kali ini berbeda. Hal ini kareba pelaksanaan tradisi Keceran kali ini diikuti oleh 30.000 pendekar ahli pencak silat dari Banten, DKI Jakarta dan Lampung. "Milad ke-79 kali ini, kami berupaya milad ini berbeda dari yang lain. Kami pun berupaya milad Kesti TTKKDH kali ini mengangkat ke level nasional," ujar Wahyu dalam keterangannya.
Adapun Keceran, merupakan salah satu warisan budaya yang masih tetap terjaga sampai dengan saat ini. Keceran adalah kegiatan tradisi ritual yang dilaksanakan setahun sekali di setiap bulan maulid oleh keluarga Cimande. Diantaranya tradisi Tetes Mata ( Keceran ) khas Cimande, Urutan atau memijat tangan dan kaki yang sering mereka pergunakan bertarung, dan penampilan Budaya silat aliran Cimande.
Kesempatan ini akan menjadi ajang silaturahmi para pesilat dari lintas aliran maupun para pelaku budaya. Acara ini juga bakal mencatat Pemecahan Rekor MURI Ritual Keceran.