Mahasiswa ITB dan ITS Juara Writing Competition Djarum Beasiswa Plus
- Istimewa
VIVA Edukasi - Mahasiswa Institut Teknologi Bandung Andi Ameera Sayaka Cakravastia dan Najla Rasikha Putri Harza dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya terpilih sebagai juara pertama Writing Competition Djarum Beasiswa Plus 2022.
Andi Ameera juara dalam tulisan kategori noneksakta berjudul ‘BerSATU: Aplikasi Terintegrasi Untuk Memaksimalkan Potensi Atlet Serta Mempersiapkan Dan Menjamin Masa Depan Atlet Indonesia’. Sedangkan Najila juara dalam katagori eksakta dengan judul ‘Oksimeter Janin Non-Invasif Untuk Mendeteksi Hipoksia Kandungan Menggunakan Kontrol Optode dan Algoritma Ekstraksi Sinyal Janin’.
Mahasiswa ITB dan ITS ini berhasil menyisihkan dari karya tulis 243 Beswan Djarum 2021/2022 yang diumumkan pemenangnya di Ubud, Bali.
“Melalui karya tulis Writing Competition kami berusaha mewujudkan hasil pemikiran yang cerdas, kreatif dan inovatif yang mampu menjawab tantangan serta permasalahan di sekitar masyarakat. Hal ini merupakan upaya kami untuk mendorong para Beswan Djarum (penerima program Djarum Beasiswa Plus) dapat berkontribusi di tengah masyarakat,” jelas Lounardus Saptopranolo, Program Officer Bakti Pendidikan Djarum Foundation dalam keteranganya yang diterima VIVA, Jakarta, Senin (3/10).
Djarum Foundation melalui Program Djarum Beasiswa Plus konsisten mendukung dunia pendidikan di Indonesia. Writing Competition Beswan Djarum 2021/2022 merupakan salah satu kelanjutan dari berbagai pelatihan soft skills yang telah diberikan setelah sebelumnya menerima pelatihan Leadership Development.
Tahun ini, terdapat ratusan karya tulis yang dikirim untuk mengikuti Writing Competition di babak final tingkat regional, dan hanya 16 besar yang lolos ke babak final tingkat nasional.
Para finalis tingkat nasional telah melakukan presentasi karya tulis yang diuji langsung oleh dewan juri, antara lain Prof. Dr. Ir. Ronny Rachman, M. Rur. Sc. Guru Besar dari Institut Pertanian Bogor, Joko Intarto sebagai CEO Jagaters yang mengelola 34 studio produksi video conference di Jakarta, serta Zulfika Satria Kusharsanto, ST, MT, M.Sc, seorang Perekayasa Ahli Muda di Badan Riset dan Inovasi Nasional, dan juga merupakan Alumni Beswan Djarum 2011/2012.
“Kami senang sekali bisa melihat langsung 16 finalis mempresentasikan karya tulisnya. Hal yang paling menggembirakan adalah tahun ini topik yang diangkat cukup beragam dan relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat. Misalnya, memanfaatkan bahan alami untuk pengobatan dan kesehatan, kepedulian terhadap atlet, permasalahan pencemaran lingkungan, permasalahan manajemen energi terbarukan, dan masih banyak lagi,” jelas Ketua Dewan Juri Tingkat Nasional Ronny Rachman.
Sementara pemenang 1 kategori noneksakta Andi Ameera mengungkapkan latar belakang topik Aplikasi ‘berSATU’ ini adalah karena kepedulian terhadap para pahlawan olahraga Indonesia yang harus berjuang sekuat tenaga demi mendapatkan kehidupan kayak selepas karir olahraganya.
Aplikasi ‘berSATU’ dilengkapi dengan berbagai fitur bantuan berupa layanan serta edukasi dari berbagai aspek yakni, karier atlet profesional, finansial, kesehatan mental, pendidikan, dan sosial. Melalui aplikasi terintegrasi ‘berSATU’ diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan dengan memaksimalkan potensi atlet serta membantu para atlet mempersiapkan masa depannya..
Sedangkan pemenang I kategori eksakta Najla mengungkapkan bahwa menurut WHO, 23% kematian bayi yang baru lahir disebabkan oleh Birth Asphyxia. Asfiksia terjadi ketika otak bayi dan organ tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi sebelum, selama, atau tepat setelah lahir.
Salah satu cara untuk mencegah asfiksia adalah dengan memonitor kondisi bayi secara berkala. Maka dikembangkan alat oksimeter janin yang non-invasif agar dapat digunakan secara aman dan portable di mana saja. Metode alat yang diajukan menggunakan Optode Control and Fetal Signal Extraction Algorithm. “Metode ini menangkap sinyal gabungan dari Ibu dan janin, lalu dengan algoritma ekstraksi akan memisahkan sinyal janin, dan menghasilkan informasi terkait tingkat dan status SpO2 janin,” ujarnya.