Heboh Isu Lesti - Billar, Apa Itu KDRT dan Ada Apa Saja Jenisnya?
- shutterstock.com
VIVA Edukasi – Saat ini sedang marak pemberitaan mengenai Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), seperti yang dilaporkan Lesti Kejora terhadap suaminya Rizky Billar. Rumah tangga yang dari luar terlihat adem ayem itu ternyata tidak menjamin hubungan sepasang suami istri baik-baik saja.
Berkaitan dengan hal yang Lesti Kejora laporkan pada baru-baru ini, mungkin banyak dari kamu yang belum begitu paham mengenai KDRT. Lantas, apa itu KDRT dan apa saja jenisnya? Yuk scroll artikel selengkapnya berikut ini!
Apa itu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)?
Melansir dari PsychCentral, kekerasan dalam rumah tangga dikenal juga sebagai pelecehan intim terhadap pasangan, menggambarkan situasi apa pun di mana pasangan menggunakan perilaku mendominasi atau kekerasan untuk mengendalikan pasangannya baik secara fisik, seksual maupun psikologis.
Kekerasan tersebut dapat dimulai secara halus bagi banyak orang yang mengalaminya. Hal itu juga yang mungkin membuat perilaku kasar sulit dibedakan dalam beberapa kasus, terutama saat di awal-awal hal itu terjadi.Â
Tujuan pelaku kekerasan dalam rumah tangga hampir selalu dengan alasan untuk mengontrol. Pasangan yang kasar mungkin mencari cara untuk memanipulasi kamu dan mempertahankan rasa dominasi tersebut.Â
Jenis-jenis KDRTÂ
Kekerasan dalam rumah tangga terdiri dalam beberapa jenis dan dapat terjadi dalam berbagai bentuk, di antaranya sebagai berikut:
1. Seksual
Dalam hal ini, pasangan memaksa kamu untuk berpartisipasi dalam tindakan non konsensual, termasuk penyerangan seksual dan pemerkosaan, perilaku merendahkan, perselingkuhan atau eksploitasi.
2. Fisik
Jika secara fisik, sudah jelas berkaitan dengan setiap perilaku yang secara langsung merugikan kamu secara fisik, termasuk kekerasan seperti penyerangan atau menahan kebutuhan.Â
3. Isolasi
Dalam hal ini, misalnya kamu dicegah untuk bertemu keluarga, teman atau menghadiri acara sosial.
4. Kontrol
Jika kekerasan dalam hal kontrol, berarti menghilangkan kebebasan dengan mengendalikan kamu dari membuat pilihan sendiri, memeriksa secara obsesif, mendikte pilihan pakaian atau gaya atau bahkan menggunakan anak-anak sebagai pengaruh.
5. Emosional
Jika kekerasan dilakukan secara emosional, berarti hal itu menargetkan ketidakamanan atau kerentanan bagi kamu; indoktrinasi.
6. Lisan (Verbal)
Menggunakan kata-kata untuk mengancam, menyalahkan atau merendahkan kamu. Misalnya saja berteriak dan mengeluarkan kata-kata kasar. .
7. Hak istimewa laki-laki
Dalam hal ini, palaku kekerasan (suami) mengikuti keyakinan budaya bahwa laki-laki harus dominan atas perempuan.
8. Ekonomi
Pasangan kamu memiliki kendali penuh atas pengeluaran dan pendapatan kamu atau menghambur-hamburkan uang untuk hal-hal yang tidak penting.
Pengalaman kekerasan dalam rumah tangga seringkali dapat mencakup banyak taktik secara sekaligus. Kamu mungkin menemukan pelecehan verbal dan emosional berjalan seiring. Atau pasangan kamu mungkin mengendalikan semua keuangan pribadi kamu karena keyakinan bahwa hal itu memang seharusnya dilakukan oleh seorang pria.Â