Simak Penjelasan Buya Yahya soal Rebo Wekasan Tolak Bala

Ceramah Buya Yahya: Ke mana Roh Orang yang Meninggal (YouTube/albahjah tv)
Sumber :

VIVA Edukasi – Rebo Wekasan merupakan tradisi yang sudah dilakukan sejak dahulu atau turun-temurun. Biasanya tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Jawa, Sunda, Madura dan lain-lain pada Rabu terakhir di bulan Shafar atau tepatnya, hari ini 21 September 2022.

Warisan Buddha Tibet Jadi Target Tiongkok

Tradisi Rebo Wekasan bertujuan untuk memohon perlindungan pada Allah SWT dari berbagai macam malapetaka (bala), dengan melakukan beberapa amalan, seperti shalat tolak bala, berdoa dengan doa khusus, minum air keramat dan mengadakan selamatan, sedekah, serta berbuat baik kepada sesama.

Buya Yahya dan Habib Novel Alaydrus

Photo :
  • YouTube Al-Bahjah TV
Respons Teduh Buya Yahya Tanggapi Polemik Gus Miftah: Merendahkan Bukan Akhlak Mulia

Meski memiliki tujuan yang baik, ternyata dalam pandangan agama Islam tradisi Rebo Wekasan bukan bersumber dari ajaran atau hadis Nabi Muhammad SAW. Hal ini disampaikan oleh pendakwah kondang, Buya Yahya.

"Jadi tentang adanya turun bala di malam Rebo Wekasan dengan Rebo bala itu bukan dari riwayat hadits Nabi SAW. Dan tidak boleh kita mengatakan itu dari nabi, maka itu dusta. Tidak ada dari Nabi," ujar Buya dengan lantang di YouTube Al Bahjah TV, dikutip VIVA, Rabu, 21 September 2022

5 Hal yang Harus Diperhatikan saat Memilih Pemimpin Menurut Buya Yahya

Menurut pandangan Buya Yahya, amalan-amalan yang dilakukan pada Rebo Wekas seperti membaca ayat suci Al-Quran, memanjatkan doa atau bersedekah, memang sah dan baik. Namun, alangkah baiknya amalan-amalan tersebut tidak hanya dilakukan pada tradisi Rebo Wekasan saja.

“Kalau amalan wajar baca Yasin, baca doa, sedekah agar ditolak dari bencana, itu amalan yang sah. Bukan saja di Rebo Wekasan. Sedekah yang banyak. Kalau perlu setiap hari sedekah. Bukan hanya di malam Rebo Wekasan,” lanjut dia.

Lebih lanjut, Buya menekankan, jika ingin melakukan amalan tersebut, tidak terbatas pada Rebo Wekasan saja, tapi bisa juga pada Kamis Wekasan, Jumat Wekasan dan seterusnya.

"Atau di awal tahun, abis itu di tahun kedua, di hari kedua. Ini sedekah saya di hari ketiga, setiap hari sedekah selama 360 hari, setiap hari sedekah boleh," kata dia.

Terkait membaca Al-Quran dan membaca ayat dengan cara diulang-ulang, Buya pun tidak mempermasalahkan-nya, asal dilakukan dengan cara-cara yang betul. Begitu pun dengan shalat malam yang juga dilaksanakan pada Rebo Wekasan ini.

"Kemudian melakukan salat. Salat malam tuh salat mutlak bebas, berapa rakaat pun sah, Anda lakukan 2 rakaat, 4 rakaat pun sah. Cuma inget, kalau bisa selagi Anda melakukan shalat malam dua, dua, bukan empat," tuturnya.

Lalu, bagaimana dengan shalat menolak bala? Ia menegasan, tidak ada yang namanya shalat tolak bala. "Adanya shalat hajat untuk menolak bala. Anda punya hajat untuk menolak bala. Maksud kami, Anda jangan gampang menghujat, itu gak bener dan sebagainya. Cuma kalau mau ikut-ikutan ya jangan sampai berdusta," saran Buya Yahya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya